Masa Berlaku Visa Untuk Lulusan Australia Diperpanjang, Ini Reaksi dari Lulusan Asal Indonesia

Tapi ia juga menyadari kesulitan yang juga akan dialaminya, seperti lulusan Australia lainnya, yakni mendapat penolakan.
Salah satu hal yang didengarnya adalah perusahaan di Australia enggan mempekerjakan mereka yang memiliki visa dengan waktu terbatas.
"Saya berharap bisa bekerja di sini, namun dalam waktu bersamaan, juga tidak terlalu berharap. Kalau tidak memungkinkan ya saya akan mencari kerja di Indonesia," kata Adit.
"Saya akan berusaha memaksimalkan pengalaman studi dan kerja di Australia dan nanti setelah itu saya akan pulang ke Indonesia dan mengabdikan ilmu saya di sana," katanya.
Harapan untuk tinggal di Australia
Adanya perpanjangan masa bagi visa 485 ini juga akan dimanfaatkan Mustafa Kemal asal Surabaya, termasuk untuk bisa mendapatkan status penduduk tetap di Australia.
Kemal, nama panggilannya, tahun lalu menyelesaikan pendidikan S2 di bidang IT dari Deakin Unversity di Melbourne. Sekarang ia bekerja di bidang IT di Monash University.
Bidang studi dan kemampuannya masuk dalam daftar yang saat ini dibutuhkan Australia, sehingga Kemal akan bisa tinggal setidaknya lima tahun.
"Menurut saya [keputusan] ini sih bagus karena kita punya waktu lebih lama untuk mengumpulkan angka untuk bisa mendapat status PR dan juga untuk mendapat pengalaman kerja."
Mulai 1 Juli nanti pemerintah Australia memperbolehkan pelajar internasional yang menyelesaikan studinya di Australia untuk tinggal lebih lama
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo