Masa Depan Hubungan dengan Indonesia Setelah AS Punya Presiden Baru
Kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris dalam pemilihan presiden di Amerika Serikat mendapat sambutan yang beragam dari sejumlah negara, termasuk Australia, Indonesia dan China.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison menyatakan hubungan Australia dengan AS akan semakin kuat di bawah kepemimpinan Joe Biden.
"Proses masih berlangsung di AS dan lembaga-lembaga yang menangani proses ini sangat penting bagi demokrasi mereka," kata PM Morrison dalam keterangan persnya menanggapi kemenangan Joe Biden, hari Minggu kemarin (8/11).
"Namun saya ikut bersama pemimpin negara-negara lainnya menyampaikan selamat kepada presiden terpilih Joe Biden dan istrinya Dr Jill Biden, serta wapres terpilih Kamala Harris dan suaminya Douglas Emhoff," ucap PM Morrison.
Photo: Perdana Menteri Scott Morrison menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat periode 2021-2025. (ABC News Video)
Menurut informasi yang diperoleh ABC, PM Morrison akan segera menyurati Joe Biden hari Senin ini dan mengundangnya secara resmi ke Australia untuk merayakan 70 tahun hubungan kedua negara tahun depan.
PM Morrison mengatakan ia akan terus bekerja sama dengan Pemerintahan Trump sampai pelantikan presiden baru pada 20 Januari mendatang.
PM Morrison menyatakan kepemimpinan Joe Biden di Gedung Putih tidak akan mengubah kebijakan perubahan iklim yang dijalankan Australia, termasuk target pengurangan emisi karbon.
Kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris dalam pemilihan presiden di Amerika Serikat mendapat sambutan yang beragam dari sejumlah negara, termasuk Australia, Indonesia dan China
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas
- Di Balik Gelombang Pembangunan Masif di Bali
- Dunia Hari Ini: Lagi-Lagi Donald Trump Jadi Sasaran Percobaan Pembunuhan?