Masa Depan Layanan Kesehatan di Malaysia
Dirjen Kesehatan Kementerian Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah mendorong pemangku kepentingan untuk tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan bekerja bersama secara sinergis dalam industri layanan kesehatan di Malaysia.
“Dengan senang hati saya umumkan bahwa Kementerian Kesehatan Malaysia telah membentuk Telemedicine Development Group (TDG) untuk negara ini yang bertujuan menciptakan ekosistem dimana pemangku kepentingan berkolaborasi mendukung pengembangan, riset dan inovasi telemedicine di Malaysia. Kementerian akan menindaklanjuti dengan mengevaluasi produk-produk atau aplikasi ini dengan ujicoba klinik dan solusi, sedangkan instansi lainnya akan siapkan solusi dan dukungan finansial,†kata Hisham dalam sambutan pembukaan konferensi.
TDG juga akan berpartisipasi secara aktif dalam roadmap strategis National Internet of Things yang diluncurkan Juli tahun lalu, demikian disampaikan Hisham.
Menanggapi Sustainable Development Goals yang akan berlaku 2016 ini, Hisham mengatakan Kementeriannya sedang merencanakan reformasi sistem kesehatan, yang akan libatkan restrukturisasi layanan, organisasi dan mekanisme finansial sistem kesehatan.
“Menindaklanjuti kerjasama kami dengan Harvard School of Public Health untuk Malaysia Health System Research, kami telah rampungkan temuan Phase One dan sedang merancang opsi transformasi strategis bagi negara ini. Dalam mentransformasikan sektor kesehatan, kita harus berinovasi dan meninggalkan pendekatan normatif serta mendukung model baru sembari melanjutkan kekuatan dalam sistem yang ada,†jelas Hisham.
“Sistem layanan kesehatan di masa depan akan diperkuat oleh telemedicine, akan mengubah cara masyarakat mengakses teknologi dalam mengatur kesehatan mereka. Kami menanggapi hal ini di dalam cara kami mendidik para mahasiswa kami,†katanya.
Monash University Malaysia telah berinvestasi di bidang telemedicine, bidang multidisiplin yang melibatkan Schools of Engineering, Business, IT, Pharmacy and Medicine.
Artikel ini diproduksi oleh Monash University.
Sebuah perangkat yang bisa mendeteksi ritme jantung dan mengirimkan rekaman elektrokardiogram (ECG) ke ponsel pintar, suatu hari mungkin bisa menyelamatkan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat