Masa Jabatan Tak Lama Lagi, Donald Trump Masih Bisa Bikin Tiongkok Keki

jpnn.com, WASHINGTON - Meski masa jabatan tinggal beberapa bulan lagi, Donald Trump masih punya cukup banyak amunisi untuk setidaknya membuat geram Tiongkok. Salah satunya adalah melanjutkan pembicaraan ekonomi dengan Taiwan.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan, delegasi AS akan kembali bertemu dengan pihak Taiwan dalam Dialog Kemitraan Kemakmuran Ekonomi pada 20 November mendatang.
Delegasi yang dipimpin Wakil Menlu Keith Krach itu akan membahas kerja sama berbagai bidang, termasuk memastikan rantai pasokan yang terjamin serta keamanan 5G.
"Dialog itu menandakan bahwa hubungan ekonomi kami dengan Taiwan, negara demokrasi yang bersemangat dan mitra yang dapat diandalkan, kuat dan berkembang," kata Pompeo.
Pompeo tidak mengatakan apakah pembicaraan akan diadakan secara virtual atau secara langsung, tetapi mencatat bahwa pembicaraan tersebut akan berada di bawah naungan kantor perwakilan AS di Taipei dan Taiwan di Washington.
Tiongkok telah berkali-kali mengungkapkan keberatannya atas dukungan AS yang makin besar kepada Taiwan. Krach sendiri baru saja berkunjung ke Taipei pada September lalu.
Krach adalah pejabat Departemen Luar Negeri paling senior yang mengunjungi Taiwan dalam empat dekade setelah ditunjuk untuk memimpin dialog ekonomi bilateral baru dengan pulau itu.
Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan. Hal ini merupakan bentuk penghormatan terhadap posisi Tiongkok yang mengklaim kepulauan tersebut sebagai wilayah kedaulatannya.
Meski begitu, undang-undang AS mengharuskan Washington untuk memberi Taipei sarana mempertahankan diri dari agresi Tiongkok.
Di akhir masa jabatan, Donald Trump sepertinya bertekad untuk terus mengusik Tiongkok
- Banyak Pebulu Tangkis Indonesia Tumbang di 16 Besar All England, Tiongkok Masih Mendominasi
- Bantah Israel, Trump Menjamin Warga Palestina Tak Akan Diusir dari Gaza
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Preman Saham
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- 4 WNI Jadi Korban Kebijakan Donald Trump, Ada yang Dideportasi