Masa Kepemimpinan Akil yang Terburuk
jpnn.com - JAKARTA - Survei terbaru SETARA Institute berusaha membandingkan kualitas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) di bawah periode kepemimpinan tiga ketua berbeda. Tiga ketua MK yang dimaksud adalah Jimly Ashiddiqie, Mahfud MD dan Akil Mochtar.
Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai, masa kepemimpinan Akil Mochtar paling kental dengan aroma politik. Sebanyak 80% responden menilai putusan MK pada masa Akil bermuatan politis.
"Saat dipimpin Akil, putusan-putusan MK lebih banyak muatan politis," kata Wakil Ketua SETARA Institute, Bonar Tigor Naipospos di acara peluncuran hasil survei di Cikini, Jakarta Pusat, .
Pada periode dua ketua MK lainnya, aroma politik dinilai tidak terlalu kental. Hanya 52,5% yang menilai putusan MK pada masa Mahfud MD ada unsur politik. Sementara pada masa Jimly dinilai paling tidak politis dengan raihan 22,5%.
Menurut Bonar, periode kepemimpinan Akil Mochtar memang paling buruk dibanding kedua pendahulunya. Terlihat dari beberapa kategori dimana raihan Akil menjadi yang paling rendah. Diantaranya kualitas akademik, memiliki sumbangsih pada ilmu hukum tata negara, progresivitas dan populis. Raihan akil dalam kategori tersebut berada di bawah angka 10%.
Dalam hal putusan berkualitas akademik serta memiliki sumbangsih pada ilmu hukum tata negara, Jimly mendapat raihan tertinggi. Sementara Mahfud unggul di kategori putusan paling progresif dan populis.
Melihat hasil survei lembaganya, Bonar mengaku bersyukur Akil tidak lama menjabat sebagai ketua MK.
"Bersyukurlah Oktober lalu Akil ditangkap, sehingga langkah-langkah penguatan bisa segera dilakukan," ujarnya.
JAKARTA - Survei terbaru SETARA Institute berusaha membandingkan kualitas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) di bawah periode kepemimpinan tiga ketua
- Bocah SD yang Terseret Arus Banjir Ditemukan Tim SAR Gabungan, Begini Kondisinya
- Uang Nasabah BPR Fianka Hilang, OJK Diminta Tidak Abai
- Begini Sikap Wakil DPR RI Ini soal Rencana PPN 12 Persen
- Agun Gunandjar Sebut KPK Tersangkakan 2 Orang Baru di Kasus e-KTP
- Kalah Berulang Kali, Bang Zul Memaknai Buah Kebaikan Tak Harus Dipanen Langsung
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim