Masa Kontrak PPPK tidak Disesuaikan Usia Ternyata hanya Uji Coba, Pertanda Buruk bagi Honorer
jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Forum Honorer Nonkategori Dua Indonesia (FHNK2I) Kabupaten Banyuwangi Mohamad Sanur mengungkapkan bahwa masalah kontrak kerja pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) masih menjadi polemik.
Menurut dia, cukup banyak pemerintah daerah yang mengontrak PPPK tidak berdasarkan usia honorer, tetapi disamaratakan satu tahun.
Ironisnya, lanjut Sanur, kontrak satu tahun hanya uji coba sehingga merugikan honorer. Sebab, sewaktu-waktu kontrak bisa diperpanjang, tetapi berpeluang dihentikan.
Dia mengatakan seharusnya pemda memahami Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK yang mengatu soal masa kontrak minimal satu tahun dan maksimal lima tahun.
Artinya, lanjut Sanur lagi, pemda sebenarnya bisa mengambil lima tahun, apalagi kalau usia honorer masih jauh dari batas usia pensiun (BUP).
"Faktanya, pemda mengambil masa kontrak kerja satu tahun, padahal cukup banyak yang usianya masih jauh dari BUP," kata Sanur kepada JPNN.com, Rabu (11/5).
Menurut dia, apa penyebab yang membuat pemda memilih kontrak satu tahun masih harus digali lagi karena diduga ada beberapa faktor.
Dia mengatakan bisa saja karena anggaran gaji PPPK guru hanya berlaku satu tahun.
FHNK2I mengungkap fakta bahwa kontrak PPPK tidak disesuaikan dengan usia honorer ternyata hanya uji coba. Ini jadi pertanda buruk bagi honorer.
- Seluruh Honorer Database BKN & Tercecer Jadi Peserta Seleksi PPPK 2024, Suket Tak Masalah
- Jumlah Honorer Ikut PPPK 2024 Tahap 2 Lebih Banyak Dibanding Gelombang 1
- Andri Berharap Supriyani Guru Honorer Lulus PPPK 2024, Tes Sebelum Sidang Putusan
- 5 Berita Terpopuler: Siap-Siap Perubahan Penempatan Guru PPPK, Ada yang Menolak, Ternyata
- Bea Cukai Cegah Peredaran Rokok Ilegal di Jabar Lewat Langkah Kolaboratif dengan Pemda
- Guru Supriyani Tetap Ikut Tes PPPK Meski dapat Afirmasi