Masa Senja Partai Banteng
Sabtu, 10 April 2010 – 07:17 WIB
TEMAN saya tak happy ketika Megawati Soekarnoputri terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Kongres III di Bali. Ia berbeda dengan analisis seorang pakar bahwa dengan terpilihnya kembali Mega, maka tidak ada saingan yang signifikan bagi putri Bung Karno ini pada Pemilu 2014 mendatang. Teman saya bilang, itu sebuah jumping consclution, kesimpulan yang melompat. Sesungguhnya, era Mega sudah terjajal semenjak era Orde Baru hingga era reformasi. Jika saat debut ia tampil pada Pemilu 1987, Mega memang merupakan daya tarik PDI oleh memori kollektif pemilih kepada ayahnya, Soekarno sang proklamator.
Pemilu mendatang masih empat tahun lagi. Terlalu cepat meramal bahwa Mega lah calon terkuat. Sementara di partai lain gema suksesi yang selaras dengan semangat zaman terus berkumandang. Partai Demokrat mulai menggadang-gadangkan figur muda macam Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum.
Baca Juga:
Bahkan di Golkar sudah tiga ketua umum partai itu sejak 1998 lalu, awal era reformasi. Dari Akbar Tandjung ke Jusuf Kalla hingga Aburizal Bakrie. Dari Amien Rais, Sutrisno Bachir pula di PAN. Idem dito dengan PPP dan PKS.
Baca Juga: