Masa Senja Partai Banteng

Masa Senja Partai Banteng
Masa Senja Partai Banteng
PDI yang kemudian beralih menjadi PDI Perjuangan pada 1999, tampil bagai per yang selama ini ditekan Orde Baru, dan kemudian melonjak. Terbukti begitu tekanan lenyap bersama tumbangnya Orde Baru,  Jakarta dan banyak kota di Indonesia didominasi oleh "warna merah".

Tak mengherankan jika perolehan suara PDI-P melambung menjadi 33,74 persen pada Pemilu 1999. Saya kira, inilah puncak kejayaan Mega, trah Bung Karno itu.

Namun bersama era reformasi, berbagai tokoh muncul. Ada Amien Rais, Akbar Tandjung hingga Susilo Bambang Yudhoyono. Masyarakat pemilih semakin rasional dalam menentukan pilihannya. Terbukti jika suara PDIP melorot menjadi hanya 18,53 (2004) dan 14,03 persen (2009).

Mengapa semua itu terjadi? Alasan bahwa PDIP tidak kalah, tapi hanya kekurangan suara, tentu saja permainan semantik yang tak logis. Bahkan ketika Mega menjadi Wakil Presiden dan kemudian menjadi Presiden, tak mengesankan bahwa program pemerin tahannya prorakyat.

TEMAN saya tak happy ketika Megawati Soekarnoputri terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Kongres III di

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News