Masalah Desa Wadas, Demokrat Ingatkan Pemerintah Jangan Sakiti Rakyat
jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat mengingatkan pemerintah untuk bijak dalam menyikapi permasalahan yang terjadi di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng).
Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut parpolnya mendorong pemerintah mengedepankan dialog, bukan malah bersikap represif kepada warga Desa Wadas.
"Apalagi bertindak sewenang-wenang. Rakyat situasinya sedang sulit akibat pandemi dan ekonomi yang tak kunjung membaik. Pemerintah seharusnya menenangkan, bukan malah menyakiti hati rakyat," ucap Herzaky di Jakarta pada Kamis (10/9).
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat itu menyatakan pembangunan yang diperuntukkan bagi masyarakat jangan malah mencederai rakyat, apalagi membuatnya trauma.
"Bukan berarti atas nama pembangunan, lalu pemerintah bisa berlaku semaunya, apalagi menyalahi aturan," tegasnya.
Alumnus Universitas Indonesia itu juga menyebutkan rakyat jangan malah dipecah belah dan diadu domba, serta melabeli masyarakat yang menolak proyek tersebut dengan provokator.
"Diperlakukan sangat tidak manusiawi, diintimidasi, ditakut-takuti, bahkan difitnah. Janganlah rakyat diseret-seret, digotong. Ini manusia, bukan karung beras," tutur Herzaky.
Oleh karena itu, Demokrat berharap pemerintah pusat bisa mencari solusi yang lebih baik dalam menyelesaikan persoalan penambangan andesit untuk Bendungan Bener di Desa Wadas.
Jubir Partai Demokrat ingatkan pemerintah jangan sakiti rakyat terkait permasalahan di Desa Wadas, Purworejo, Jateng.
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Sekjen PDIP Merespons Pertama Kali, Ada Kata Jangan Takut
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Pengembangan Bioethanol Harus dengan Harga Terjangkau Agar Banyak Peminat
- Sultan Mendukung Pemerintah untuk Membentuk Holding UMKM
- Pemerintah, PLN dan IPP Bersinergi Wujudkan Kemandirian Energi Nasional
- Komnas HAM Soroti Soal PSN di Papua, Minta Pemerintah Lakukan Hal ini