Masalah Distribusi Guru Disorot Dewan
jpnn.com, SAMARINDA - Kalimantan Timur merupakan provinsi yang mengalami masalah distribusi guru.
Meski di atas kertas jumlah guru sudah mencukupi, namun masih banyak sekolah yang kekurangan guru, terutama di daerah terpencil, tertinggal, dan pinggiran.
Bahkan, beban guru di daerah itu sangat berat. Tidak jarang mereka harus mengajar hingga dua mata pelajaran dan atau pada kelas berbeda sekaligus. Belum meratanya distribusi guru masih jadi masalah kronis di Bumi Etam.
Menanggapi itu, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Yaqub menyatakan, masalah persebaran guru merupakan urusan prioritas yang akan diatasi pihaknya.
Pekan keempat bulan ini Komisi IV DPRD Kaltim akan bertemu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim. Pertemuan itu untuk mencari solusi masalah tersebut.
Di samping membicarakan masalah lain yang timbul setelah pengelolaan pendidikan SMA/SMK diambil alih Pemprov Kaltim dari kabupaten/kota.
“Kami bahas sampai tuntas. Supaya apa saja yang jadi persoalan selama ini dipahami duduk masalahnya, sampai ada jalan keluar,” ujar Rusman, seperti diberitakan Kaltim Post (Jawa Pos Group).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menyebut, menyelesaikan masalah di bidang pendidikan tidak bisa serampangan. Tidak cukup dengan sekadar tambal sulam.
Ini masalah distribusi guru. Di atas kertas jumlah guru sudah mencukupi, namun masih banyak sekolah yang kekurangan guru.
- Redistribusi Guru Mulai Diberlakukan, SK Dirjen Sudah Diterbitkan
- Pemprov Sulsel Memperketat Proses Perpindahan Guru Antarkabupaten
- Sistem Zonasi Sekolah, Rotasi Guru 4-6 Tahun Sekali
- Zonasi juga Untuk Menata Distribusi Guru
- Mendikbud: Guru Harus Mau Dimutasi ke Mana Saja
- Guru PNS Menumpuk di Perkotaan, Pedalaman Kurang