Masalah Gula Rafinasi Berlarut di Pasar Eceran
Selasa, 06 Desember 2011 – 03:03 WIB
"Dengan kata lain, pengawasan peredaran gula rafinasi harus lebih ketat lagi. Apalagi untuk mewujudkan komitmen pemberdayaan petani tebu dan pabrik gula lokal."
Pemerintah hendaknya juga mengatur besaran impor raw sugar agar selaras dengan kemajuan pembangunan kebun tebu. Sebut saja dengan kemudahan mendapatkan lahan untuk pembangunan kebun tebu. Sehingga secara bertahap impor raw sugar dapat direduksi. "Selama lahan tidak tersedia, swasembada gula hanya artifisial atau semu bila bahan baku tetap saja berupa raw sugar impor."
Apalagi perubahan iklim global harus embuat Indonesia waspada. Karena saat ini iklim menjadi faktor yang menjadiakn produksi pertanian sulit ditebak hasilnya. Sehingga menggantungkan pangan terhadap impor sangatlah berbahaya. (aan)
SURABAYA - Lemahnya pengawasan pemerintah terhadap peredaran gula rafinasi di tanah air merupakan satu dari sekian banyak masalah yang dialami
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya