Masalah Kejiwaan Melanda Pasien COVID dan Keluarga yang Ditinggalkan

Masalah Kejiwaan Melanda Pasien COVID dan Keluarga yang Ditinggalkan
Hilda Sofion (kiri) sekarang tinggal sendirian setelah kehilangan kedua orang tuanya dan adiknya. (Supplied)

Ia mengatakan saat ini kondisi ibunya sudah normal, tapi tidak bisa lepas dari obat yang diberikan oleh pihak rumah sakit.

"Itu yang jadi kehawatiran kami, bergantung dengan obat," kata Syukron.

Syukron juga sangat berharap mendapat bantuan dari pemerintah dan mengatakan sejauh ini belum mendapat kabar apa pun.

"Setelah bapak meninggal, dari kelurahan ada permintaan mengisi formulir dari Dinas Sosial. Namun sampai sekarang tidak ada yang menghubungi kami."

"Masalah seperti kejiwaan ibu saya itu yang membuat kami khawatir dan merasa kami memerlukan bantuan dalam soal ini."

Kecemasan banyak ditemukan

Saat ini terdapat sejumlah permintaan konsultasi psikologi dari mereka yang anggota keluarga meninggal akibat COVID atau bahkan dari pasien COVID-19.

Seperti yang diceritakan Lya Fahmi, seorang psikolog klinis di salah satu puskesmas di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Di bulan Juni 2020, saya mulai intens melayani konseling online melalui aplikasi WhatsApp bagi masyarakat di wilayah kerja puskesmas yang sedang isolasi mandiri karena terpapar Covid-19," katanya kepada ABC.

Sejumlah warga di Indonesia menceritakan dampak psikologis yang mereka rasakan setelah anggota keluarganya meninggal akibat COVID-19

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News