Masalah Penerimaan CPNS Bermunculan
jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) menerima sejumlah laporan terkait permasalahan seputar seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di berbagai daerah.
Laporan yang diterima LSM dalam mengawal proses seleksi CPNS ini bermacam-macam. Mulai dari Kepala Desa yang diajukan sebagai honorer K2 untuk ikut seleksi CPNS hingga honorer yang dimintai sejumlah agar bisa diterima sebagai CPNS.
"Sejauh ini sudah ada laporan masyarakat, terutama tentang tenaga honorer K2. Jadi ada yang kepala desa diajukan jadi honorer K2," kata Siti Juliantari Rachman, peneliti monitoring pelayanan publik (MPP) ICW, Senin (30/9).
Padahal, kata Tari -sapaan Siti Juliantari-, selama ini kepala desa tersebut bukan honorer. Kejadian ini dilaporkan di daerah Kabupaten Toraja Utara. Di sana ada pemekran daerah baru, namun tiba-tiba kepala desanya dimasukkanmenjadi CPNS yang berasal dari honorer K2.
"Sesuai aturan, yang bisa mengajukan dari honorer K2 jadiCPNS adalah pegawai honorer yang pada 31 Desember 2005 minimal sudah 1 tahun menjadi honorer," jelasnya.
Selain itu, di Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ada honorer yang dimintai sejumlah uang dengan iming-iming bisa diloloskan menjadi CPNS. "Semua data ini masih kita himpun. Nanti akan disampaikan," tandasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) menerima sejumlah laporan terkait permasalahan seputar seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri