Masalah Tersembunyi di Australia: Migran dan Pengungsi Paling Banyak Jadi Gelandangan

Dalam sensus sebelumnya diperkirakan bahwa 15 persen dari populasi 'gelandangan' di Australia adalah mereka yang tiba di Australia dalam lima tahun terakhir.
Angka ini tiga kali lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduk pada umumnya.
Dan data dari lembaga Centre for Multicultural Youth dalam penyelidikan mengenai mereka yang tidak memiliki rumah di tahun 2020 di negara bagian Victoria disebutkan bahwa anak-anak dari latar belakang pengungsi memiliki kemungkinan 6 sampai 10 kali lebih besar untuk tidak memiliki tempat tinggal dibandingkan anak muda yang lahir di Australia.
Biro Statistik Australia mengatakan dalam Sensus 2020 mereka sudah memiliki pertanyaan untuk mengetahui berapa besar populasi mereka yang menggelandang di Australia.
Dikatakan staf sensus bekerja sama dengan organisasi yang mendukung masyarakat multibudaya (CALD) akan mencoba mengidentifikasi mereka yang 'menggelandang' dalam masyarakat.
Mereka juga akan mendatangi tempat-tempat yang diketahui di mana warga tinggal tanpa rumah yang tetap dan akan melakukan wawancara selama masa satu pekan.
Namun badan yang bekerja membantu migran dan pengungsi mengatakan sulit untuk mengetahui seberapa besar masalah yang ada, karena berbagai lembaga tidak memiliki data latar belakang budaya dan bahasa.
"Saya menggambarkan ini sebagai masalah yang tersembunyi karena kita tidak tahu seberapa besar masalahnya," kata Elizabeth Drozd, Direktur Australian Multicultural Community Services (AMCS).
Pengamat sosial mengatakan banyak migran dan pengungsi tidak memiliki tempat tinggal dan terpaksa tidur di jalanan
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya