Masalah Tersembunyi di Australia: Migran dan Pengungsi Paling Banyak Jadi Gelandangan

Masalah Tersembunyi di Australia: Migran dan Pengungsi Paling Banyak Jadi Gelandangan
Roya Hamidavi dan putranya Aiden khawatir mereka akan tidak punya tempat tinggal lagi. (ABC News: Norman Hermant)

Organisasi yang dipimpinnya mendukung warga Australia yang lebih tua agar bisa tinggal di rumah mereka sendiri.

Banyak diantara klien mereka adalah migran. Banyak yang mengalami situasi yang sulit berkenaan dengan perumahan setelah mereka pindah ke Australia sebagai migran.

"Bukan hal yang aneh bagi migran dan pengungsi untuk tidak memiliki siapapun di sini," katanya.

"Bila sesuatu terjadi dan mereka memerlukan pertolongan, siapa yang bisa ditelpon jam 2 pagi dinihari? Apakah kamu atau anak-anak mereka?

Kurangnya dukungan membuat migran yang lebih tua lebih rentan, khususnya bagi mereka yang disponsori oleh keluarganya, banyak yang tidak bisa mendapatkan tunjangan sosial dari pemerintah sampai sekitar 10 tahun.

Tidur di Lion's Club sambil menunggu dapat perumahan

Rodolfo Cabuang dan istrinya Erlinda Garcia tahu betul bagaimana situasi yang bisa berubah cepat.

Mereka tiba di tahun 2007 di Australia dari Filipina setelah mendapat sponsor untuk bergabung dengan putri mereka di Melbourne. Tetapi setahun kemudian putri mereka meninggal.

"Setelah dia meninggal kami menghadapi masalah besar karena menantu saya tidak bisa menampung kami di rumahnya," kata Erlinda Garcia yang sekarang berusia 75 tahun.

Pengamat sosial mengatakan banyak migran dan pengungsi tidak memiliki tempat tinggal dan terpaksa tidur di jalanan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News