Masdalina Pane Memperingatkan Masyarakat, Varian Afrika Lebih Ganas
jpnn.com, JAKARTA - Kepala bidang pengembangan profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menyampaikan imbauan penting untuk seluruh masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Masdalina mengimbau agar masyarakat menghentikan sementara aktivitas yang tidak perlu guna menekan lonjakan kasus virus Corona di tanah air.
Dia menjelaskan lonjakan pasien yang terpapar Covid-19 dalam sepuluh hari terakhir ini memiliki tingkat mutasi relatif lebih tinggi dari varian yang heboh pada 2020.
"Dalam situasi ini, sebaiknya tidak boleh ada mobilitas lanjutan, terlebih di bulan depan umat Islam akan merayakan lebaran Iduladha. Sebaiknya dilakukan pengetatan kembali untuk mencegah lonjakan lebih besar," kata Masdalina dalam siaran persnya, Kamis (17/6).
Dia mengatakan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang berkembang saat ini merupakan varian Delta 1617.2 yang berasal dari India.
Jenis ini, kata dia, memiliki mutasi atau penyebaran yang lebih cepat walaupun virulensi atau keganasannya relatif lebih rendah.
Perempuan yang akrab disapa dengan panggilan Masda itu menegaskan bahwa varian inilah yang mendorong hampir empat provinsi di pulau Jawa kini menjadi zona merah kembali.
Sementara itu, untuk wilayah Bali, tidak terjadi lonjakan, tetapi berdasarkan temuan terakhir pada orang meninggal akibat Covid-19, ternyata diakibatkan varian B.1.351 asal Afrika Selatan.
Ahli Epidemiologi Masdalina Pane menyebut sekali orang terkena varian Afrika, dalam waktu tiga hari bisa langsung meninggal.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya