Masih 1.100 Ton Sampah yang Belum Terangkut

jpnn.com, BEKASI - Sampah masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) Pemerintah Kota Bekasi untuk diolah agar tidak mencemari lingkungan.
Sebanyak 1.700 ton sampah setiap hari dihasilkan di tempat pembuangan akhir (TPA), Kelurahan Sumur Batu, Bantargebang.
Namun, yang hanya terangkut sebanyak 600 ton sampah per hari di TPA yang luas lahannya 15,8 hektar untuk melayani 12 kecamatan yang ada di Kota Bekasi.
TPA Sumurbatu berdiri pada 2001, dengan memiliki zona 1, 2, 3, 4, 5a, 5b, 5c, dan 5d.
“Masih 1.100 ton sampah yang belum bisa kami angkut dari rumah-rumah warga,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi, Kamis (18/1).
Saat ini, Pemerintah Kota Bekasi, kata Luthfi, mempunyai terobosan untuk menangani situasi seperti sekarang, yakni dengan membangun bank sampah di setiap Rukun Warga (RW).
“Sudah ada 1.035 bank sampah di Kota Bekasi dalam kurun waktu setahun ini. Dari angka tersebut, 210 bahkan sudah berjalan secara masif dan berbadan hukum,” ujarnya.
Di samping itu, Pemerintah Kota Bekasi juga telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) untuk mengolah sampah plastik. Pasalnya, sampah plastik menjadi penyumbang terbesar di TPA Sumur Batu.
Dari 1.700 ton sampah setiap hari, 50 persen itu adalah sampah plastik. Pembangkit Listrik Sampah nanti diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada.
- Peringati Hari Bumi: Bank Mandiri Memperkuat Langkah Menuju Ekonomi Rendah Karbon
- Gubernur Luthfi Bentuk Tim Khusus untuk Atasi Darurat Sampah
- Sosok Kartini Masa Kini, Pendiri Bank Sampah Bukit Berlian
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang
- Pemkot Pekanbaru Rugi Ratusan Juta dari Aktivitas Pungli & Pengelolaan Sampah Ilegal
- Wali Kota Pekanbaru Soroti Praktik Pengelolaan Sampah Tak Sesuai Aturan, Badan Usaha Besar Terlibat