Masih Ada Dukun Pengganda Uang yang Beraksi
Termasuk, ungkap Kamsudi, membeli tikar dan diletakkan di dalam kamarnya.
Setelah syarat dipenuhi, Bram pun seolah melakukan ritual. Bunga yang diberi minyak wangi diletakkan di atas tikar. Harapannya, uang gaib akan terkumpul di situ.
"Saat ritual dilakukan dan setelahnya, kamar dikunci pelaku," ucapnya.
Kuncinya dibawa Bram. Siapa pun tak boleh membuka dan masuk. Seraya menunggu uang yang dijanjikan akan terkumpul di kamar, Bram meminta sejumlah uang beberapa kali.
Alasannya terkait dengan syarat ritual. Totalnya, Supriyanto menyerahkan Rp 50 juta.
"Lama ditunggu tidak ada kabar dari pelaku. Keluarga korban pun curiga," ujar perwira polisi berpangkat balok tiga di pundak itu.
Setelah lebih dari dua bulan tanpa kabar, keluarga Supriyanto membongkar pintu kamar tersebut.
Ternyata tidak ada apa-apa. Sadar telah ditipu, mereka langsung melapor ke Polsek Banyakan.
Dukun palsu itu mengaku pada korban bisa mengambil uang secara gaib dengan syarat dibayar terlebih dulu.
- Faktanya Masih Banyak yang Percaya dengan Dukun Pengganda Uang, Termasuk PNS
- Honorer RSUD Karawang Jadi Korban Pembunuhan, Pelakunya Bapak-Anak, Motifnya
- Fakta soal Dukun Palsu Pengganda Uang yang Membunuh Honorer di Karawang
- Takut Profesinya Dibongkar, Dukun Pengganda Uang Bunuh Pegawai RSUD Karawang
- Tergiur Kesaktian Dukun Menggandakan Uang, Warga Banten Serahkan Rp 64 Juta
- Siapakah 4 Korban Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara?