Masih Ada Jaksa Pemeras Bukti Jaksa Agung Kurang Tegas

jpnn.com, JAKARTA - Jaksa nakal yang memainkan kasus hukum untuk mengeruk keuntungan pribadi seolah tak kunjung habis. Operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pamekasan Rudi Indra Prasetya pada Rabu lalu (2/8) menjadi buktinya.
Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MAPPI) menilai masih adanya jaksa nakal menunjukkan ketidaktegasan Jaksa Agung M Prasetyo. Menurut Kepala Divisi Pemantauan Peradilan MAPPI FHUI Muhammad Rizaldi, selama ini jaksa-jaksa nakal seolah tak mendapat sanksi tegas dari kejaksaan.
"Jadi ada jaksa yang nakal tapi hanya diberikan sanksi disiplin. Nah ini perlu dipertanyakan dan dicermati," ujar Rizaldi saat konferensi pers di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (4/8).
Oleh sebab itu Rizaldi menilai Korps Adhyaksa saat ini membutuhkan kepemimpinan yang tegas dan berani. Hanya saja, katanya, sosok tegas dan berani itu tak ada pada M Prasetyo.
"Jadi yang penting adalah leadership dan tindakan dari Kejaksaan Agung terhadap setiap kasus yang terjadi," katanya.
Selain itu Rizaldi juga mengatakan, Kejagung mestinya lebih ketata dalam mengawasi para jaksa. Sebab, masih saja ada jaksa yang memeras ataupun menerima suap.
"Jadi memang mekanisme pengawasan perlu dihenahi oleh Kejaksaan Agung," pungkasnya.(cr2/JPC)
Jaksa nakal yang memainkan kasus hukum untuk mengeruk keuntungan pribadi seolah tak kunjung habis. Operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kewenangan Intelijen-Perampasan Aset di UU Kejaksaan Disorot Pakar dan Praktisi Hukum
- Penampakan Uang Korupsi Oknum DPRD OKU yang Disita KPK
- KPK Amankan Uang Rp 2,6 Miliar Saat OTT di OKU Sumatera Selatan
- Siapa Saja yang Kena OTT KPK di OKU?
- KPK Lakukan OTT di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kapolres Bilang Begini
- Laskar Merah Putih Ajak Masyarakat Dukung Kejagung Berantas Korupsi