Masih Ada Jejak Digital Prabowo Umumkan Kemenangan Anies – Sandi Mengacu Quick Count

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah pihak membandingkan sikap Prabowo Subianto merespons hasil quick count Pilpres 2019 dengan hitung cepat Pilkada DKI Jakarta 2017 yang dimenangkan Anies Baswedan – Sandiaga Uno.
Prabowo meminta pendukungnya tidak percaya pada hasil quick count Pilpres 2019 yang dilakukan sejumlah lembaga survei. Sementara, pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Prabowo mengumumkan kemenangan Anies – Sandi mengacu hasil hitung cepat.
Ketua Umum relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) Michael Umbas mengatakan, sikap kubu Prabowo karena terkesan sengaja ingin membingungkan rakyat. Padahal paslon 02 sudah jelas kalah berdasarkan hasil quick count.
Dia juga mempersilakan publik mengecek di google dan database jejak digital, sejak era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hasil quick count sudah bisa diterima publik dan elite politik.
BACA JUGA: Kecewa Hasil Pemilu, Bupati Mandailing Natal Mengundurkan Diri, Begini Respons Mendagri
“Bahkan era Pilkada DKI yang memenangkan Anies – Sandi, malah Prabowo sendiri yang mengumumkan hasil kemenangan dengan acuan quick count. Sekarang mau gertak dengan acuan real count. Langkah denial the truth ini akan makin membuat Prabowo terperosok,” tutur Umbas.
Langkah Prabowo mengumumkan kemenangan Anies – Sandi berdasar hasil quick count masih ada jejak digitalnya.
BACA JUGA: Entah Siapa yang Disindir Amien Rais, tapi Demokrat Marah: Tak Usah Sok Jago Tantang SBY
Prabowo Subianto mengumumkan kemenangan Anies Baswedan – Sandiaga Uno di Pilkada DKi Jakarta 2017 berdasar hasil quick count.
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Billy Mambrasar Tepis Isu Yayasannya Dapat Kemudahan Menggarap Program MBG
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah