Masih Ada Masyarakat yang Nekat Mudik Meski Sudah Dilarang
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut potensi masyarakat Indonesia yang nekat mudik masih tinggi.
Angkanya mencapai tujuh persen dari total penduduk Indonesia.
"Tujuh persen dari 270 juta penduduk kita, itu sangat besar. 18,9 juta orang," kata Doni dalam diskusi yang disiarkan akun FMB9ID_IKP di YouTube, Rabu (5/5).
Pemerintah, kata eks Danjen Kopassus itu, telah melarang mudik 2021. Kebijakan tersebut sudah tepat dalam hal menekan penularan Covid-19 di masyarakat.
Menurut Doni, pemerintah pun harus gencar menyosialisasikan kebijakan larangan mudik. Pemerintah tidak perlu khawatir disebut cerewet karena rutin menyosialisasikan kebijakan itu.
"Lebih baik hari ini kami lelah, dianggap cerewet daripada korban Covid-19 berderet-deret," ujar eks Komandan Paspampres itu.
Namun, Doni berharap, sosialisasi kebijakan larangan mudik tidak hanya dilakukan pemerintah pusat.
Gubernur hingga kepala desa perlu juga berperan menekan angka pemudik 2021.
Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut potensi masyarakat Indonesia yang nekat mudik masih tinggi. Angkanya mencapai tujuh persen dari total penduduk Indonesia.
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- 110 Juta Orang Diprediksi Lakukan Mudik Akhir Tahun
- Pelni Siapkan 8 Kapal Untuk Mudik Natal dan Tahun Baru di Papua
- Antusiasme Mudik Gratis Tinggi, Pemprov Jateng Upayakan Tambah Kuota di Idulfitri 2025
- Indikator Sebut Publik Puas dengan Kinerja Polri selama Mudik Lebaran 2024
- Produk UMKM Binaan Pertamina jadi Incaran Pemudik Saat Libur Lebaran