'Masih Ada Orang lain yang Terlibat'

jpnn.com - DENPASAR - Siti Sapurah dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar menengarai Margareith tak bekerja sendirian dalam melakukan pembunuhan berencana terhadap Angeline, gadis cantik delapan tahun itu.
Siti Sapurah yang akrab dipanggil Ipung meminta polisi terus menyelidiki dengan siapa Margareith merencanakan pembunuhan.
”Polisi harus memperdalam pemeriksaan saksi-saksi. Khususnya tentang alibi-alibi. Masih ada orang lain yang terlibat,” tuturnya saat ditemui di Mapolda Bali kemarin.
Lebih lanjut Ipung memberikan penekanan pada alibi-alibi yang dibuat keluarga Margareith sejak Engeline dilaporkan hilang pada Sabtu (16/5) hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa di belakang rumah ibu angkatnya Rabu (10/6). Ipung juga akan membawa dua saksi baru yang bakal memberatkan Margareith.
”Kami akan datangkan dua orang saksi baru dengan inisial R dan C. Mereka adalah warga negara Indonesia yang pernah tinggal di rumah Margareith. Kesaksian mereka dapat memberatkan Margareith,” tegasnya. Dia menambahkan bahwa kedua saksi akan datang ke Mapolda Bali untuk memberikan keterangan pada Kamis (2/7).
Kabidhumas Polda Bali Kombes Hery Wiyanto menambahkan, kemungkinan ditetapkannya tersangka baru selain Agus dan Margareith masih terbuka.
”Kalau nanti ada dan kami bisa mencari bukti-bukti pendukung tentang adanya tersangka ya sah-sah saja. Untuk sementara polisi fokus pada dua tersangka dulu,” ucap Hery di ruang kerjanya. (ken/ras/dre/yes/c9/end)
DENPASAR - Siti Sapurah dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar menengarai Margareith tak bekerja sendirian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KKP Gerak Cepat Tangani Paus Terdampar di NTT
- Prediksi Cuaca BMKG, Jakarta Diguyur Hujan Rabu Siang dan Sore
- Pejabat BKN: Sangat Mudah jika Ingin Memberhentikan PPPK
- Hari Kedua Tes PPPK Tahap 2, Jangan Sepelekan Peringatan Profesor Hukum
- BAZNAS dan Ulama Palestina Perkuat Kerja Sama untuk Palestina
- InJourney Hadirkan Tarian Nusantara di TMII, Diikuti 500 Anak Dari Sabang Sampai Merauke