Masih Ada Pasien tak Jujur sehingga Dokter Meninggal Dunia, DPRD: Ini Sangat Penting!
Namun karena pasien tersebut tidak mengaku kalau positif COVID-19, akhirnya almarhum ikut terpapar.
Menurutnya pertama kali almarhum dokter Indra ambil swab tiga minggu yang lalu dan hasilnya positif. Terus melakukan dua kali tes swab dan dinyatakan negatif.
"Tapi, ternyata tubuhnya tidak bisa membentuk imun sehingga nyawanya tidak tertolong," ujarnya.
Ia menjelaskan, almarhum memiliki riwayat asma sehingga dimungkinkan seringkali membuka masker pada saat merawat pasien. Hal inilah yang kemudian almarhum cepat tertular virus corona atau COVID-19.
Beberapa hari terakhir saat dirawat di ICU RSUD dr. Soewandhie, kondisi almarhum membaik. Bahkan, Senin (27/4) pagi kondisinya juga membaik. Namun kemudian, terjadi pembengkakan pada jantungnya sehingga meninggal dunia pada Senin malam sekitar pukul 17.46 WIB.
Namun begitu, ia berharap untuk ke depannya tidak ada lagi pejuang medis baik itu dokter maupun perawat yang terpapar hingga meninggal dunia saat menangani pasien COVID-19.
"Perawat sama dokter adalah garda terdepan. Saya harap tidak ada lagi pejuang medis yang terpapar hingga meninggal," katanya. (antara/jpnn)
Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya, mengimbau kepada masyarakat terutama pasien corona yang mendapatkan perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan, untuk bersikap jujur kepada para dokter yang merawatnya.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Tren Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Mbak Rerie Berkomentar Begini
- Pasien dengan Hasil Antigen Positif Kini Bisa Akses Layanan Telemedisin
- 13 ASN Pemprov Kaltim Terinfeksi COVID-19 Usai Perjalanan Dinas ke Aceh
- Kabar Duka, Dokter Soeradi Soedjarwo Meninggal Dunia Akibat Terinfeksi Covid-19
- Wali Kota Bersedih, Kehilangan Dokter Agyan
- Berita Duka, Dokter Agyan Reswanendro Meninggal Dunia