Masih Ada Warga Yang Belum Tahu Tanggal Pemilu
Dia tidak heran jika terdapat lebih dari sepertiga responden yang tidak tahu bahwa pada 17 April nanti ada pencoblosan.
''Alat peraga kampanye yang dipasang parpol sangat membantu sosialisasi. Tapi, kalau ditertibkan terus atas nama estetika, ya begini jadinya,'' ujarnya.
Aturan kampanye kali ini memang lebih ketat dari sebelumnya. Pemasangan alat peraga kampanye (APK) parpol dibatasi.
Per kelurahan cuma dapat jatah 5 baliho dan 10 spanduk. Sementara itu, reklame tetap tiap parpol cuma dapat jatah satu titik di seluruh penjuru kota.
Sebanyak 70 jalan protokol juga harus steril dari APK. Termasuk jalur pedestrian dan jalur hijau.
Awi menjelaskan, pembatasan itu sangat berpengaruh. Namun, dia tidak mempermasalahkannya karena telanjur diatur.
Meski begitu, dia kembali menekankan agar penertiban APK tidak dilakukan secara sembarangan saat pembatasan begitu ketat.
Awi menuturkan, seluruh caleg dan kader partai diminta turut menyosialisasikan pemilu.
Banyak yang tak tahu jadwal karena tidak ingin tahu atau tidak ingin berpartisipasi dalam pemilu.
- Tips agar Petugas KPPS Pemilu 2024 Tetap Sehat, Peristiwa Tragis 2019 Jangan Terulang
- Kapolri Ingatkan Bahaya Politik Identitas yang Terjadi di Pemilu 2019
- Pendukung Anies Baswedan Terus Bermunculan, Kini Giliran Go-Anies Deklarasi
- PPP Tidak Sepakat Nomor Urut Partai Disamakan Seperti Pemilu 2019
- Mardani PKS Mengaku Dapat Suara Besar pada 2019 setelah Pasang Baliho Habib Rizieq
- Capres 2024 Ditentukan Hasil 2019, Fahri: Tidak Logis!