Masih Ada Warga Yang Belum Tahu Tanggal Pemilu
Tidak hanya mempromosikan dirinya dan calon presiden. Tetapi juga tentang kapan pemilu diselenggarakan, pukul berapa, serta di TPS mana.
''Bakal mubazir kampanye jika tidak menerangkan pemilunya. Seperti meminta dipilih, tapi tidak memberi tahu kapan nyoblosnya,'' ucap wakil ketua Komisi A DPRD Surabaya tersebut.
Di sisi lain, Ketua Bidang Penggalangan Relawan Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Jatim Hendro Tri Subiantoro mengeluhkan hal serupa.
Menurut dia, kemeriahan pemilu tidak terlihat gara-gara ketatnya aturan kampanye. ''Yang ramai cuma di medsos,'' ucapnya.
Dia juga menanyakan APK yang dibagikan KPU kepada setiap parpol. Selama tiga bulan masa kampanye, Gerindra Jatim tidak sampai mendapatkan 50 baliho.
''Tiga bulan berjalan, APK dari KPU yang turun sedikit sekali,'' jelas wakil ketua DPD Gerindra Jatim itu.
Dia juga merasa bahwa sosialisasi KPU di media massa sangat minim. Banyak juga warga yang tidak antusias dengan pemilu. Jika tidak disosialisasikan secara besar-besaran, tingkat kepesertaan pemilu nanti tidak maksimal.
Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi mengungkapkan, suksesnya pemilu bergantung kinerja tiga pilar utama.
Banyak yang tak tahu jadwal karena tidak ingin tahu atau tidak ingin berpartisipasi dalam pemilu.
- Tips agar Petugas KPPS Pemilu 2024 Tetap Sehat, Peristiwa Tragis 2019 Jangan Terulang
- Kapolri Ingatkan Bahaya Politik Identitas yang Terjadi di Pemilu 2019
- Pendukung Anies Baswedan Terus Bermunculan, Kini Giliran Go-Anies Deklarasi
- PPP Tidak Sepakat Nomor Urut Partai Disamakan Seperti Pemilu 2019
- Mardani PKS Mengaku Dapat Suara Besar pada 2019 setelah Pasang Baliho Habib Rizieq
- Capres 2024 Ditentukan Hasil 2019, Fahri: Tidak Logis!