Masih Banyak Urusan, Mega Belum Pasti Hadir di Kongres Demokrat

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri belum dapat memastikan kehadirannya di Kongres Partai Demokrat, Surabaya. Meski sebelumnya ia sudah diundang secara khusus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui putranya sekjen partai Edhie Baskoro Yudhoyono.
"Belum pasti hadir karena memang ada beberapa agenda lain. Lihat saja nanti," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Andreas Hugo Pareira di Jakarta Pusat, Senin (11/5).
Andreas menyatakan jika Megawati berhalangan hadir maka akan digantikan oleh tokoh PDI Perjuangan lainnya dari DPP. Andreas menampik Megawati berhalangan hadir karena hubungan tidak harmonis antara istri Taufiq Kiemas itu dengan SBY.
"Enggak ada karena itu. Tapi karena ada kesibukan-kesibukan lain. Tapi kan kami belum tahu juga kepastiannya," imbuh Andreas.
Andreas juga menambahkan bahwa undangan dari Demokrat tidak dianggap sebagai hal spesial bagi PDI Perjuangan. Menurutnya, itu hanya undangan biasa untuk memupuk kebersamaan antarpartai politik. Termasuk kemungkinan undangan itu sebagai sinyal Demokrat untuk merapat ke Koalisi Indonesia Hebat.
"Saya kira putusan akan merapat ada pada Demokrat. Selama proses-proses sebelumnya juga sudah ada komunikasi. Tapi ke depan seperti apa tetap kan di tangan Demokrat. Terserah mau mendekat atau menjauh," tandasnya. (flo/jpnn)
JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri belum dapat memastikan kehadirannya di Kongres Partai Demokrat, Surabaya. Meski sebelumnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pegadaian Peduli, Beri Kenyamanan Beribadah di 50 Masjid Dengan Karpet Bersih
- TASPEN Rayakan 62 Tahun Penuh Kepedulian, Beri Bantuan Kursi Roda ke Peserta Pensiun
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang
- Momen Hari Kartini, Andini Anissa Jadi Perempuan Pertama Peraih Gelar Kubestronaut
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif