Masih Banyak Warga Australia Simpan Uang dalam Bentuk Tunai, Adakah Manfaatnya?

Masih Banyak Warga Australia Simpan Uang dalam Bentuk Tunai, Adakah Manfaatnya?
Secara rata-rata setiap warga Australia memegang 18 lembar uang pecahan $100 dan 38 lembar uang pecahan $50. (AAP: Joel Carrett )

Namun ia menyebut semakin sedikit orang yang ingin menggunakan uang tunai untuk membeli barang dan jasa, karena alat pembayaran elektronik dianggap lebih cepat dan lebih efisien.

Sebagai gambaran, Luke Raven, pakar anti pencucian uang, mengatakan 2 miliar uang kertas sama dengan berat dan ukuran 10 pesawat Boeing 747.

"Uang tunai merupakan indikator kuat bagi kejahatan keuangan dalam keadaan tertentu, karena bisa sangat berguna untuk kegiatan ekonomi terlarang," jelasnya.

Luke menjelaskan meski menyimpan banyak uang kertas sah-sah saja, namun ketika pihak berwajib melakukan penggerebekan terhadap kelompok kejahatan terorganisir, mereka sering menyita tumpukan uang kertas pecahan $100 dan $50.

"Sulit untuk melacak keberadaan uang tunai sampai memasuki sistem layanan perbankan atau keuangan," jelasnya.

Siapa yang menimbun uang tunai dan mengapa?

Pada bulan Maret 2020, ketika aturan ketat terkait pandemi COVID-19 diberlakukan, sebagian kecil konsumen melakukan penarikan yang sangat besar.

Ada yang menarik hingga $100.000 dan bahkan hingga jutaan dolar.

Penarikan uang tunai terdeteksi di sejumlah cabang-cabang bank pada akhir Maret dan memaksa RBA, serta bank komersial untuk menyimpan lebih banyak uang tunai di brankas mereka.

Secara keseluruhan, ada lebih dari 2 miliar lembar uang kertas, senilai lebih dari $100 miliar, yang disimpan oleh warga Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News