Masih Banyak yang Tersesat karena Kurangnya Literasi

"Kadang yang menyebarkan tidak tahu apakah konten yang disebarkan adalah tidak layak. Tetapi ada jugà yang menyebarkannya dengan sengaja," ujar mantan Wakil Keta AMSI ini.
Motifnya, bebagai macam. Ada motif politik, propaganda dan ada juga karena memang jurnalisme yang buruk. "Ini semua menimbulkan miss communication," ujarnya.
Untuk mengetahui kebenaran informasi publik tidak sulit. "Yang harus dilakukan adalah terkonfirmasinya beberapa pertanyaan, apa, mengapa, siapa, di mana, kapan dan bagaimana sebuah objek itubterjadi," pungkas Wahyu.
Sementara Ketut Yoga Yudhistira, berbagi tentang bagaimana hadirnya "Ko Bisa" dan kedua tentang bagaimana menggunakan medsos dengan baik.
Menurut Yudhistira, mengelola konten media selain aktualisasi data diperlukan kemampuan literasi dan disajikan dengan semanirik mungkin. "Kita di "Ko Bisa" banyak produksi konten edukasi," jelasnya. (jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Riset menyebutkan masih banyak kalangan masyarakat yang tersesat akibat kurangnya literasi.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Program Lampu Belajar: Anak Sekolah di Desa pun Berhak Menjadi Cerdas
- Soal Penyebab Kematian Jurnalis Situr Wijaya, PWI dan AJI Buka Suara
- Presiden Prabowo Dorong Warga Negara Punya Rekening Bank & Perkuat Literasi Keuangan
- Damai Bethany
- Kemenag Gelar Ngabuburead Kepustakaan Islam, Dorong Peningkatan Literasi Generasi Z
- Waka MPR: Kemampuan Literasi Generasi Muda Harus Ditingkatkan