Masih Kebanjiran, Warga Jaktim Pertanyakan Fungsi Sodetan Ciliwung

jpnn.com, JAKARTA - Warga mempertanyakan fungsi Sodetan Ciliwung di Jalan Otista, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, menyusul banjir di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, sejak Selasa pagi.
"Puncak tingginya (banjir, red) hari ini. Makanya, saya bingung, sodetan di Otista ini tak ada fungsinya atau gimana, katanya sudah jadi," kata warga RT 12/RW 04, Kebon Pala II, Jakarta Timur, Wahyu (45) saat ditemui di lokasi banjir, Selasa.
Banjir di Jalan Kebon Pala II sejak pagi hingga siang ini mencapai dua meter akibat luapan Sungai Ciliwung.
Menurut Wahyu, seharusnya dengan adanya sodetan Ciliwung, air banjir kiriman bisa dialirkan ke Banjir Kanal Timur (BKT).
"Sodetan itu dibuangnya (air) harusnya ke BKT, kalau BKT lebih besar areanya. Mengapa harus banjir lagi di sini jika sudah dibuat sodetan? Kalau udah berfungsi, mengapa di sini masih tinggi terus airnya," ujar Wahyu.
Apalagi, kata Wahyu pemerintah juga sudah melakukan normalisasi Kali Ciliwung sehingga beberapa rumah warga terkena dampaknya.
"Malah yang kena normalisasi, mengeluh. Jika tahu masih kena banjir, tak usah dinormalisasi, malah jadi sebelah kanannya yang kena, di sini udah surut, di sana belum, karena pembuangan airnya di bawah kali," ujar Wahyu.
Wahyu berharap Sodetan Ciliwung dapat lebih ditekankan fungsinya agar banjir di Jakarta tidak terlalu besar, bahkan kalau bisa Jakarta bebas dari banjir.
Proyek Sodetan Ciliwung belum berfungsi maksimal karena Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jaktim, masih kebanjiran.
- Gubernur Pramono Instruksikan Buka Pintu Air Manggarai
- Rano Karno Ajak Warga yang Kebanjiran untuk Tinggal di Rusun
- Aktivitas Publik di Bekasi Lumpuh Total Hari Ini
- Rumah Baim Wong Terendam Banjir, Begini Kondisinya
- Puncak Bogor Kebanjiran, Dedi Mulyadi Sentil Jaswita & PTPN
- Banjir Masih Merendam Jakarta Timur & Jakarta Selatan