Masih Kurang 3.000 Guru di Wilayah Ini
Mulai guru agama, guru mata pelajaran produktif, hingga guru mata pelajaran lain. Untuk guru agama, kekurangannya mencapai 1.056 orang.
Yakni, jenjang SMA 475 guru, SMK 500 guru, serta pendidikan khusus dan layanan khusus (PKLK) 81 guru.
Beberapa upaya dilakukan untuk mengatasi kekurangan guru. Di antaranya, pemetaan dan pemerataan guru. Guru yang berlebih di sekolah tertentu akan disebar ke sekolah-sekolah yang kekurangan. ''Pemetaannya dalam kota,'' ucapnya.
BACA JUGA : Honorer K2: Guru Usia 60 Tahun ke Atas tak Layak Mengajar
Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Pemprov Jatim itu menyebutkan, kekurangan guru memang tersebar di berbagai daerah di Jatim. Terutama di wilayah pinggiran Jatim, termasuk Madura.
''Tapi, ini tidak berarti tidak ada solusi,'' katanya.
Kekurangan guru terjadi lantaran jumlahnya yang memang kurang. Namun, ada juga daerah yang kelebihan guru sehingga harus diratakan melalui analisa guru dan tenaga kependidikan.
Berdasar pemetaan tahap pertama, sudah ada 641 guru yang persebarannya diratakan. Adapun tahap kedua, pemerataan dilakukan pada 300 guru.
Kekurangan guru di sekolah pun terjadi hampir pada semua mata pelajaran karena ada yang pensiun.
- Andri Berharap Supriyani Guru Honorer Lulus PPPK 2024, Tes Sebelum Sidang Putusan
- Guru Supriyani Tetap Ikut Tes PPPK Meski dapat Afirmasi
- 5 Berita Terpopuler: Mendikdasmen Beri Sinyal Baik soal PPPK, Ada Regulasi Baru? tetapi Honorer Jangan Nekat ya
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- Kasus Guru Supriyani: Kapolsek Baito Dicopot Gegara Uang Rp 2 Juta, Kanit Reskrim Juga