Masih Layakkah Kinerja Gubernur NTB Disebut Moncer?
Dalam kasus tersebut, sektor pertambangan dan penggalian menjadi faktor penekan utama dengan nilai 27,41 persen. Fenomena tersebut tidak jauh berbeda dengan data year on year. "Jika mengeluarkan sektor tambang, secara year on year, pertumbuhan ekonomi NTB tumbuh sebesar 4,34 persen," imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan, struktur perekonomian NTB berdasarkan PDRB menurut lapangan usaha pada triwulan pertama tahun 2018 masih didominasi kategori pertanian, kehutanan dan perikanan dengan porsi 23,43 persen. Diikuti kategori pertambangan dan penggalian dengan kontribusi 14,58 persen. Selanjutnya kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan persentase 14,27 persen.
"Pertumbuhan tertinggi dicatatkan oleh kategori jasa keuangan sebesar 11,61 persen. Diikuti kategori penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,99 persen, serta kategori real estate yang sekitar 7,07 persen," jelas Endang. (cr-dev/zwr)
Pertumbuhan ekonomi NTB terendah se-Indonesia, berdasarkan data yang dirilis BPS NTB, masihkan kinerja Gubernur NTB Zainul Majdi dianggap moncer?
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, ASDP Hadirkan Bazar UMKM
- Jalin Kemitraan dengan Tiongkok, Kadin Siapkan 7 Langkah Strategis untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi
- Menko Airlangga Imbau Kepala Daerah Dorong Hilirisasi & Turunkan Angka Kemiskinan