Masih Memburu Keterlibatan Pejabat Lapas Lainnya

Masih Memburu Keterlibatan Pejabat Lapas Lainnya
Direktor Narkotika Alami BNN Brigjen Pol Benny Mamoto (paling kiri) saat memimpin penggeledahan di LP Nusakambangan.Tampak Kepala LP, Marwan Adli (tengah) tak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa mengikuti keinginan Benny dan tim. Foto: Budi Siswanto/JPNN
Tim dari Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dipimpin Direktur Narkotika Alami, Brigjen Pol Benny berhasil membongkar sindikat Narkoba yang dikendalikan dari LP Nusakambangan. Dari hasil operasinya, Selasa (8/3) silam tim Benny Mamoto juga mencokok tiga pejabat Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Nusakambangan,  Kepala Lapas Marwan Adli, Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Iwan Syaefudin dan Kasi Pembinaan dan Pendidikan (Binadik) Fob Budhiyono.

Ketiganya kini ditahan karena diduga menjadi pelindung dan membiarkan aksi sindikat narkoba di dalam lapas. Bahkan, kuat dugaan secara rutin ketiganya menerima imbalan berupa uang yang ditransfer ke rekening khusus atas nama orang lain.

Dari hasil investigasi sementara BNN, ketiga pejabat Lapas Nusakambangan itu menggunakan rekening dengan nama orang lain, setiap kali menerima upeti dari para narapidan. Termasuk, setoran dari bandar narkoba. Seperti Kalaps Marwan Adli yang diduga kuat menggunakan rekening cucunya Rinaldi Kurnia. Kini, sang cucu Rinaldi Kurnia juga ikut ditahan oleh BNN.

Sejauh ini, Hartoni bandar narkoba yang diduga memberikan upeti-upeti kepada ketiga pejabat Lapas Narkotika Nusakambangan itu memang belum mengakui keterlibatan petugas Lapas. Meski, secara umum, ia sudah mengakui semua perbuatannya terkait dengan bisnis narkoba yang dikendalikannya di LP Nusakambangan.

Tim dari Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dipimpin Direktur Narkotika Alami, Brigjen Pol Benny berhasil membongkar sindikat Narkoba yang dikendalikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News