Masih Mencekam, Warga Sebadok Pilih Mengungsi
Selasa, 14 Februari 2012 – 11:10 WIB
Sipilinus (31) yang merupakan warga asli Sebadok, Senin (13/2) siang menceritakan bahwa sebelum kejadian, tepatnya seminggu sebelumnya siswa di sekolah sering mengalami kerasukan makhluk halus. Setelah kejadian di sekolah tersebut, kemudian dibuat acara adat di sekolah yang biasa dikenal dengan sebutan Adat Pantang. Paska dilakukan acara adat tersebut, tidak ada lagi terjadi kerugian serupa.
Baca Juga:
Ia lantas menceritakan bahwa pada malam kejadian tepatnya setelah enam warga tewas tersebut ada beberapa warga yang mendengar teriakan-teriakan Triu dari arah Lereng Gunung Kuru di Sebadok. Warga mendengar suara itu pada Sabtu malam.
Hampir senada dengan Sipilinus, warga Sebadok lainnya, Sulam (36) menceritakan bahwa sebelum kejadian ada beberapa anak-anak SMP di Sebadok yang kesurupan.
Untuk kasus yang terjadi Sabtu kemarin, dari awal memang tidak ada tanda-tanda aneh. Hanya saja karena isu virus dan wabah sehingga semua ketakutan.
NGABANG - Dusun Sebadok, Desa Temahar, Kabupaten Landak mendadak tenar. Daerah ini menjadi pusat perbincangan di masyarakat, termasuk diantaranya
BERITA TERKAIT
- Marisa Putri, Mahasiswi Penabrak Wanita di Pekanbaru Dituntut 8 Tahun Penjara
- Kronologi Pelajar SMK Hanyut di Air Terjun Lahat
- Cegah Konflik Sampai Tahapan Pilkada Selesai, Polda Sumsel Siapkan Strategi Khusus
- Pelajar SMK di Lahat Hanyut, Tim SAR Bergerak Melakukan Pencarian
- 3 Orang Tewas dalam Kebakaran di Palembang
- Dijaga Ketat Ratusan Polisi, Pilkada Rohil Berjalan Aman dan Kondusif