Masih Mencekam, Warga Sebadok Pilih Mengungsi

Masih Mencekam, Warga Sebadok Pilih Mengungsi
Masih Mencekam, Warga Sebadok Pilih Mengungsi
Warga lainnya, Dimbu (48) mengaku tidak terlalu tahu situasi yang sebenarnya. Karena pada saat itu (sabtu, red) ia sedang bekerja menoreh getah dan pulang sekitar  pukul 16.00 wib. Ia kemudian mendengar dari orang-orang setempat tentang kejadian tersebut. Dalam kondisi panik dan cemas ia pergi keluar kampung sekitar pukul 21.00 wib bersama keluarga.

"Awalnya mengungsi di Gereja Berinang. Disana menginap satu malam di Berinang kemudian mengungsi ke Ngabang," katanya.

Mansur (44) yang ada di rumah salah satu pengurus DAD Kabupaten Landak, Syaidina.  Mansur yang di damping Syaidina mengatakan, sebelum kejadian kematian misterius ini ada kejadian seperti suara teriakan orang ramai pada malam hari namun saat di lihat tidak terlihat satupun manusianya atau biasa disebut triu. Hal lain juga pernah terjadi,  petir yang sangat kuat tidak seperti biasanya setelah suara triu tersebut.

Para pengungsi yang ada di tempat penampungan mengingikan agar pemerintah dan pihak-pihak terkait agar segera dapat mengungkapkan kasus misterius ini.

NGABANG - Dusun Sebadok, Desa Temahar, Kabupaten Landak mendadak tenar. Daerah ini menjadi pusat perbincangan di masyarakat, termasuk diantaranya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News