Masih Optimis Meski Target Lifting Meleset
Sabtu, 18 Desember 2010 – 09:29 WIB
Sebagaimana yang diketahui, pemerintah mulai waswas perihal lifting minyak sejak terjadinya kebocoran pipa gas yang dikelola PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) di titik KP 277, Desa Kampung Sawah, Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Sei Berida, Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau ini. Akibat kebocoran itu, BPH Migas harus rela kehilangan potensi produksi minyak mentah (lifting) hampir 160 ribu barel per hari (bph). Pasalnya, secara umum produksi PT Chevron terganggu akibat insiden bocornya pipa gas tersebut.
Sebab, pipa PT TGI menyalurkan gas dari lapangan gas Grissik di Palembang, Sumatera Selatan, ke lapangan Duri di Kabupaten Bengkalis, Riau. Pasokan gas itu dibutuhkan untuk penghematan pengadaan pembangkit energi listrik, dalam melakukan injeksi uap steamflood pada 4.200 sumur PT CPI di lapangan Duri.
"Chevron itu menyumbang hampir 50 persen dari total produksi nasional. Sekarang itu saja, hampir 500 ribu (bph) dari target 960 ribu bph. Dulu bahkan pernah 850 ribu," kata Hatta sebelumnya.(afz/jpnn)
JAKARTA — Pemerintah tampaknya harus menyerah soal target lifting minyak sebesar 965 ribu barel per hari pada tahun ini. Target lifting sulit
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harga Minyakita Tak Naik di Semua Daerah, Ah Masa?
- Dukung Industri dalam Negeri, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas PLB ke Perusahaan Ini
- Gandeng LAPI ITB, Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Investigasi Kualitas Pertamax
- Mendag Klaim Harga Minyakita Bakal Turun Pekan Ini
- Mendag Budi Santoso Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Menyegel SPBU Nakal di Sleman
- Optimalisasi MCP untuk Kemajuan Sektor Maritim Nasional, BKI Gelar FGD