Masih Optimis Meski Target Lifting Meleset

Masih Optimis Meski Target Lifting Meleset
Masih Optimis Meski Target Lifting Meleset
Sebagaimana yang diketahui, pemerintah mulai waswas perihal lifting minyak sejak terjadinya kebocoran pipa gas yang dikelola PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) di titik KP 277, Desa Kampung Sawah, Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Sei Berida, Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau ini. Akibat kebocoran itu, BPH Migas harus rela kehilangan potensi produksi minyak mentah (lifting) hampir 160 ribu barel per hari (bph). Pasalnya, secara umum produksi PT Chevron terganggu akibat insiden bocornya pipa gas tersebut.

Sebab, pipa PT TGI menyalurkan gas dari lapangan gas Grissik di Palembang, Sumatera Selatan, ke lapangan Duri di Kabupaten Bengkalis, Riau. Pasokan gas itu dibutuhkan untuk penghematan pengadaan pembangkit energi listrik, dalam melakukan injeksi uap steamflood pada 4.200 sumur PT CPI di lapangan Duri.

"Chevron itu menyumbang hampir 50 persen dari total produksi nasional. Sekarang itu saja, hampir 500 ribu (bph) dari target 960 ribu bph. Dulu bahkan pernah 850 ribu," kata Hatta sebelumnya.(afz/jpnn)


JAKARTA — Pemerintah tampaknya harus menyerah soal target lifting minyak sebesar 965 ribu barel per hari pada tahun ini. Target lifting sulit


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News