Masih Perlu Pembicaraan Intensif
Selasa, 04 Mei 2010 – 13:06 WIB
Terkait bagi hasil pengelolaan gas sebesar 12 persen kepada pemerintah daerah seperti yang dituntut warga dan Pemkab Wajo, Syahrul sendiri mengaku belum mengetahui akan dipenuhi EEPS atau tidak. Dia hanya meminta krisis listrik segera diakhiri dengan kembali melakukan kegiatan operasional dalam waktu satu atau dua hari mendatang.
Baca Juga:
Diakuinya, untuk kembali beroperasi seperti pada saat sebelum terjadi pendudukan wilayah operasional EEPS oleh warga, tidak bisa langsung dilakukan. "Semuanya butuh proses. Tidak seperti saklar, Langsung jalan. Tapi sudah diminta, kalau bisa hari ini," Ujarnya.
Kekhawatiran pihak EEES untuk memulai operasinya memang masih ada, terutama pascapendudukan yang dilakukan warga. Namun, Syahrul berharap keamanan di sekitar lokasi operasional bisa dijamin bersama-sama oleh Pemkab Wajo, Pemprov Sulsel, aparat keamanan, maupun dari masyarakat sendiri.
Harapannya, tentu saja tak ada lagi aksi dari masyarakat yang justru merugikan tidak hanya masyarakat di Wajo, tetapi seluruh masyarakat Sulsel yang merasakan imbas terhentinya operasional PLTG Sengkang. Betapa tidak, listrik dari PLTG Sengkang yang memasok kebutuhan listrik beberapa wilayah di Sulsel hanya bisa diperoleh bila pengolahan sumur gas berjalan.
MAKASSAR -- Kepastian mengakhiri pemadaman listrik di Sulawesi Selatan belum juga diperoleh kendati Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, telah bertemu
BERITA TERKAIT
- Wali Kota Helldy Agustian Memaparkan Pencapaian Kota Cilegon Saat Ini
- BPBD Jateng Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca di Laut Jawa
- Kebakaran Menghanguskan 3 Pabrik di Kabupaten Bandung
- Gelombang Pasang Menghantam Rumah Warga di Situbondo
- Pelaku Pembunuhan Lansia di Pacet Ditangkap, Ternyata Ada Hubungan Saudara
- Memperingati Isra Mikraj, Polres Siak Berbagi Kebahagiaan Kepada Anak Yatim