Masih Satu Suku, Hanya Dipisahkan Batas Dua Negara
jpnn.com - Berada di titik nol kilometer Indonesia memberi sensasi tersendiri. Di ujung barat, tepatnya di Pulau Weh, Sabang, Aceh, jiwa seakan terbang menyusuri Samudera Hindia menuju 'ujung bumi'. Sementara di bagian timur, tepatnya di Distrik Sota, Merauke, Papua, sentuhan mentari pagi begitu ramah menyapa.
Ken Girsang, Merauke
Baik di Distrik Sota maupun di Sabang, sama-sama terdapat Tugu Nol Kilometer Indonesia. Bedanya, tugu di Sabang berada di puncak perbukitan, persis di ujung barat Pulau Weh di Desa IIboih.
Dibutuhkan waktu sekitar satu jam mengendarai kendaraan roda empat dari pusat Kota Sabang. Tugu tidak berbatasan dengan negara manapun. Sepanjang mata memandang yang ada hanya hamparan Samudera Hindia.
Posisi tugu yang berada di puncak bukit membuat banyak orang senang berlama-lama menikmati sepiring pisang goreng hangat dan segelas kopi di sejumlah warung yang tersedia, sembari menatap matahari turun ke peraduannya di seberang Samudera Hindia.
Sementara Tugu Nol Kilometer Merauke-Sabang di Distrik Sota, letaknya persis berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua Nugini.
Berada di Sota paling nikmat pagi hari. Siraman mentari terasa begitu hangat menerpa tubuh. Sota berjarak sekitar 90 kilometer dari Merauke. Dapat ditempuh 1-2 jam dengan kendaraan pribadi.
Sepanjang perjalanan menuju Sota, mata akan dimanjakan dengan bukit-bukit sarang semut dengan ketinggian 1-3 meter, berjajar di tepi jalan saat melewati Taman Nasional Wasur.
Berada di titik Nol Kilometer memberi sensasi tersendiri, baik di Pulau Weh, Sabang, maupun di Distrik Sota, Merauke Papua.
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara