Masih Sulit Mengatur Mutasi PNS
Selasa, 19 Juli 2011 – 06:32 WIB

Masih Sulit Mengatur Mutasi PNS
JAKARTA - Pemerintah menilai terjadi penumpukan PNS yang hebat di pulau Jawa. Sementara di pulau lain di negeri ini, jumlah aparaturnya masih kurang. Meskipun terbentur dengan ego pemerintah daerah, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN dan RB) siap menjalankan mutasi masal untuk pemerataan PNS.
Sekretaris Kemen PAN dan RB Tasdik Kinanto di Komisi IX DPR kemarin (18/7) menyebutkan, pelaksanaan mutasi PNS untuk pemerataan aparatur tersebut cukup sulit. Dia mengatakan, banyak sekali faktor yang mengakibatkan sulitnya meminda PNS dari satu daerah ke dearah lain. "Baik itu yang satu provinsi, atau lintas provinsi," ujar Tasdik.
Persoalan yang mengganjal proses mutasi tersebut diantaranya adalah, tingginya tensi politik daerah. Memindahkan satu PNS dengan golongan rendahpun, bisa memicu gejolak politik. Padahal, menurut Tasdik, kebijakan mutasi tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan politik daerah yang berporos pada kepala daerah.
Penghambat selanjutnya adalah, kemampuan anggaran daerah untuk membiayai gaji PNS yang didatangkan dari tempat lain. Untuk kendala ini, Tasdik mengatakan bisa di-cover pemerintah pusat. Selain gaji pokok, PNS yang dimutasi dari daerah di Pulau Jawa ke luar pulau akan mendapatkan insentif atau tunjangan kemahalan. "Tunjangan kemahalan ini sudah diterapkan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Tapi tetap saja jumlah aparaturnya masih belum optimal," kata Tasdik.
JAKARTA - Pemerintah menilai terjadi penumpukan PNS yang hebat di pulau Jawa. Sementara di pulau lain di negeri ini, jumlah aparaturnya masih kurang.
BERITA TERKAIT
- Boni Hargens Kagumi Kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
- Beri Layanan Terbaik, ASABRI Kunjungi Penerima Pensiunan
- Tanggapi Tagar #KaburAjaDulu, Boni Hargens: Prabowo-Gibran Sangat Menghargai Kritik
- Bantah Suap Hakim, Pengacara Ronald Tannur Minta Maaf kepada Heru Hanindyo
- Prabowo & Gibran Kompak Hadir Penutupan Kongres Demokrat, Lagu Kamu Ngga Sendirian Berkumandang
- Ratusan Kader Demokrat Sambut Kehadiran Mbak Puan & Bambang Pacul di Penutupan Kongres ke VI