Masih Yakin Revisi UU ASN Segera Usai? Coba Simak Pesimisme Pentolan Honorer K2 Ini
jpnn.com, JAKARTA - Pentolan honorer K2 dari Provinsi Maluku Utara (Malut) Said Amir menilai cepat atau lambatnya revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) sangat tergantung pada sikap pemerintah.
Menurut dia, segetol apa pun usaha DPR RI merevisi UU ASN bakal jalan di tempat jika pemerintah tak kunjung menyerahkan daftar inventarisasi masalah (DIM).
Revisi UU ASN itu menjadi merupakan pintu masuk bagi honorer K2 usia 35 tahun ke atas bisa diangkat PNS. "Jika pemerintah belum siapkan DIM, kisah revisi UU ASN akan sama dengan tahun-tahun sebelumnya," kata Said kepada jpnn.com, Senin (1/6).
Untuk mengesahkan revisi UU ASN, kata Said, DPR harus mendesak pemerintah segera menyerahkan DIM. Menurut dia, revisi UU ASN sejak 2017 tidak kunjung tuntas lantaran pemerintah enggan menyerahkan DIM.
Tenaga honorer K2 di Provinsi Maluku Utara (Malut) Said Amir. Foto: arsip pribadi for jpnn.com
Memang DPR telah menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) Tujuannya adalah meminta Jokowi menerbitkan surat presiden (surpres).
Namun, Said mengaku tak begitu gembira dengan langkah DPR itu. Dia tak begitu yakin bahwa pemerintah dan DPR bisa segera menyelesaikan pembahasan revisi UU ASN.
"Surpres revisi UU ASN sudah mau yang kedua kali ditetapkan presiden. Kalau pemerintah masih juga enggak datang dan menyiapkan DIM-nya, percuma saja, bahkan cuma menghabiskan anggaran DPR saja," ucapnya.
Segetol apa pun usaha DPR RI merevisi UU ASN bakal jalan di tempat jika pemerintah tak kunjung menyerahkan daftar inventarisasi masalah (DIM).
- Rapat Bareng Mentan, Legislator Ini Ingatkan Soal Kegagalan Food Estate Terdahulu
- Honorer & ASN PPPK Desak Tambahan Gaji 2 Juta untuk Semuanya, Jangan Hanya Guru
- Pernyataan Terbaru Wakil Mendikdasmen soal Kesejahteraan Guru Honorer
- Jangan Ada Lagi Cerita Gaji Guru Honorer Kurang Manusiawi
- Honorer Calon PPPK 2024 Dinyatakan MS Disanggah OPD, Ada yang TMS karena Hal Sepele, duh!
- Beragam Penyebab Honorer Gagal Administrasi PPPK 2024, Niko: Sepele