Masinton dan Brutus
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

jpnn.com - Dalam setiap situasi genting selalu muncul ‘’unlikely hero’’, pahlawan yang tidak terduga.
Dalam situasi kritis di sebuah titik sejarah muncul seorang Naga Bonar, pencopet yang menjadi pemimpin perlawanan melawan Belanda di Sumatera Utara.
Masyarakat Inggris mengenal Robin Hood, begal budiman yang membagi-bagikan hasil rampokannya untuk rakyat miskin.
Naga Bonar adalah tokoh fiktif hasil rekaan sutradara Asrul Sani yang membuat film layar lebar pada 1987.
Kisah itu diilhami oleh cerita nyata seorang preman bernama Timur Pane di Medan, yang kemudian menjadi pemimpin perjuangan yang sangat gigih melawan Belanda.
Timur Pane kemudian dikenang sebagai pahlawan budiman ketimbang preman tukang begal.
Lanskap politik Indonesia beberapa waktu belakangan ini ramai oleh munculnya dua aktor politik dari Sumatera Utara.
Luhut Binsar Panjaitan, tidak pelak, telah muncul sebagai lakon dalam drama politik wacana perpanjangan masa jabatan kepresidenan.
Masinton Pasaribu bahkan tegas menyebut Luhut Binsar sebagai Brutus yang berpotensi mengkhianati kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
- Bersaksi di Persidangan, Wahyu Mengaku Tak Punya Bukti Terima Uang dari Hasto
- Terungkap di Sidang, Saksi Tak Tahu Hasto Menyuap dan Merintangi Penyidikan
- Hasto Kristiyanto Merasa Jadi Korban Pemerasan dalam Sidang PAW Harun Masiku
- Idrus Yakin Tidak Ada Matahari Kembar, Cuma Upaya Membenturkan Prabowo dan Jokowi
- Ini Kronologi Satgas Cakra Buana Mengamankan Penyusup di Sidang Hasto
- Internal PDIP Solid Menyambut Kongres, tetapi Butuh Biaya