Masinton dan Brutus
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Selama ini, La Nyalla sering disalahpahami sebagai ‘’ketua organisasi preman’’ karena aktivitasnya di PP.
Namun, di tangan La Nyalla PP Jawa Timur bertransformasi menjadi organisasi yang aktif di berbagai kegiatan sosial, ekonomi, dan keagamaan.
La Nyalla secara resmi tidak berparpol meskipun dia sempat aktif di Partai Patriot bentukan Ketua PP Pusat Japto Soerjosoemarno.
Meski begitu, dengan posisinya sebagai ketua DPD, dia mempunyai legitimasi yang kuat untuk menunjukkan keberpihakan politiknya menentang wacana penundaan pemilu.
La Nyalla tegas menyebut big data Luhut bohong.
Namun, La Nyalla tidak meminta Luhut mundur karena, menurutnya, urusan reshuffle adalah prerogratif presiden.
Beda dengan La Nyalla, Masinton dengan tegas menuntut Luhut supaya mundur dari kabinet.
Masinton bahkan tegas menyebut Luhut sebagai Brutus yang berpotensi mengkhianati kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Masinton Pasaribu bahkan tegas menyebut Luhut Binsar sebagai Brutus yang berpotensi mengkhianati kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Soal Penurunan Paket Bergambar Paslon, Ronny PDIP Minta Bawaslu Bergerak