Masinton dan Brutus

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Masinton dan Brutus
Anggota DPR RI Fraksi PDIP Masinton Pasaribu. Foto: Ricardo/JPNN.com

Beberapa senator dan legislator Romawi yang menamakan diri sebagai kelompok liberatores, atau para pembebas, juga tergabung dalam konspirasi untuk membunuh Caesar.

Konspirasi itu muncul dari kekhawatiran para senator terhadap kekuasan Julius Caesar yang makin besar. 

Nyaris tidak ada oposisi yang bisa menghalangi Caesar. 

Kemenangan demi kemenangan di berbagai front peperangan membuat Caesar makin digdaya dan kemudian mengangkat diri sebagai kaisar seumur hidup.

Brutus--yang sebelumnya pernah dimaafkan Julius Caesar karena memberontak bersama Pompey, musuh Caesar--dibujuk oleh para senator untuk ikut dalam plot untuk menyingkirkan Caesar. Brutus pun setuju untuk ikut dalam perencanaan kudeta.

Senat kemudian membuat undangan kepada Caesar untuk hadir dalam rapat besar. 

Kematian Julius Caesar ditentukan ketika dia menerima undangan Senat. 

Istri Julius Caesar, Calpurnia, melarang Caesar untuk menghadiri undangan itu karena mencium aroma pemberontakan. Namun, Caesar memutuskan menghadiri undangan Senat.

Masinton Pasaribu bahkan tegas menyebut Luhut Binsar sebagai Brutus yang berpotensi mengkhianati kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News