Masinton dan Brutus
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Brutus bersama anggota Senat yang sudah menyiapkan plot, menikam Julius Caesar puluhan kali di tengah sidang.
Kemudian jasad Caesar dibakar supaya rakyat tidak bisa mengenali jenazahnya.
Kekuasaan Caesar yang seolah tanpa tanding berakhir dengan tragis di tangan orang-orang kepercayaannya sendiri.
Sejak itu, Brutus dijadikan simbol untuk para pengkhianat politik dan konspirator yang berupaya menggulingkan teman atau pemimpin sendiri.
Kisah pengkhianatan Brutus sering disejajarkan dengan pengkhianatan Judas Iskariot terhadap Nabi Isa atau Yesus.
Para pengkhianat akhirnya bernasib buruk. Brutus dan Judas sama-sama mengakiri hidupnya dengan bunuh diri.
Drama ala Caesar terjadi Indonesia pada masa Reformasi 1998. Presiden Soeharto adalah ‘’The Real Caesar’’.
Soeharto bukan presiden, dia adalah raja, dia adalah kaisar.
Masinton Pasaribu bahkan tegas menyebut Luhut Binsar sebagai Brutus yang berpotensi mengkhianati kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Soal Penurunan Paket Bergambar Paslon, Ronny PDIP Minta Bawaslu Bergerak