Masinton dan Brutus

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Masinton dan Brutus
Anggota DPR RI Fraksi PDIP Masinton Pasaribu. Foto: Ricardo/JPNN.com

Brutus bersama anggota Senat yang sudah menyiapkan plot, menikam Julius Caesar puluhan kali di tengah sidang. 

Kemudian jasad Caesar dibakar supaya rakyat tidak bisa mengenali jenazahnya. 

Kekuasaan Caesar yang seolah tanpa tanding berakhir dengan tragis di tangan orang-orang kepercayaannya sendiri.

Sejak itu, Brutus dijadikan simbol untuk para pengkhianat politik dan konspirator yang berupaya menggulingkan teman atau pemimpin sendiri.

Kisah pengkhianatan Brutus sering disejajarkan dengan pengkhianatan Judas Iskariot terhadap Nabi Isa atau Yesus. 

Para pengkhianat akhirnya bernasib buruk. Brutus dan Judas sama-sama mengakiri hidupnya dengan bunuh diri.

Drama ala Caesar terjadi Indonesia pada masa Reformasi 1998. Presiden Soeharto adalah ‘’The Real Caesar’’. 

Soeharto bukan presiden, dia adalah raja, dia adalah kaisar. 

Masinton Pasaribu bahkan tegas menyebut Luhut Binsar sebagai Brutus yang berpotensi mengkhianati kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News