Masinton dan Brutus

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Masinton dan Brutus
Anggota DPR RI Fraksi PDIP Masinton Pasaribu. Foto: Ricardo/JPNN.com

Semua kekuasaan ada di tangannya. 

Dia bisa menjadikan dirinya sebagai presiden seumur hidup kalau dia mau.

Namun, kemudian situasi berbalik. Kekecewaan rakyat tidak tampak di permukaan, karena para pembantunya menyembunyikan semuanya dengan rapi. 

Soeharto merasa dirinya adalah emperor yang mengenakan busana kebesaran terbaik dan termegah, padahal sebenarnya sang emperor tengah telanjang. 

Itulah gambaran kisah ‘’The Emperor’s New Clothes’’. 

Para penjilat di sekitar sang kaisar memuja-muji setiap hari sehingga sang kaisar tidak menyadari ada api dalam sekam yang setiap saat siap meledak. 

Akhirnya sekam benar-benar terbakar, dan sang emperor terlambat menyadari, sampai akhirnya para penjilat di sekitarnya meninggalkannya sendirian. 

Para pembantu yang selama ini dianggap sebagai orang-orang yang setia, satu persatu menjadi Brutus yang mengkhianati Soeharto.

Masinton Pasaribu bahkan tegas menyebut Luhut Binsar sebagai Brutus yang berpotensi mengkhianati kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News