Masjid Apung Ancol Telan Biaya Rp 50 Miliar
jpnn.com, JAKARTA - Proyek pembangunan Masjid Apung Ancol, Jakarta Utara menghabiskan dana sekitar Rp50 miliar. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Teuku Sahir Syahali.
Dia mengatakan selain desain modern tanpa kubah sebagaimana umumnya masjid, Masjid Apung juga akan memiliki teknologi terkini.
Terkait Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dalam pembangunan Masjid Apung ini, dia pastikani tidak akan merusak lingkungan.
"Proses pembuangan limbah tidak terbuang langsung ke laut. Hal itu, baik menyangkut limbah air hujan yang akan ditampung untuk penyiraman, sedangkan untuk limbah jenis lainnya, pihak Jaya Ancol akan menerapkan daur ulang," tutur Sahir.
Bahan bangunan dari Masjid Apung akan menggunakan material "stainless steel" dan kayu agar bangunan sejuk, serta terdapat beberapa sekat untuk angin keluar masuk.
"Nanti enggak ada AC, kami lewatkan angin ke atas sebagai efisiensi dari energi listrik. Dari air, dengan yang disampaikan oleh Pak JK, (air keluar, red.) dengan sensor, jadi air enggak keluar daur ulang total," sambungnya.
Teuku mengatakan produksi air sebagian akan menggunakan SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) yang bisa memproses air laut menjadi air tawar untuk keperluan masjid.
Proses pembangunan Masjid Apung Ancol direncanakan memakan waktu satu tahun mulai dari pelaksanaan pemancangannya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menekankan pembangunan konstruksi Masjid Apung Ancol harus terus dimonitor.
- Tarif Air Bersih PAM Jaya Bakal Naik pada 2025
- Menyambut Natal 2024, Pemprov DKI Jakarta Hadirkan Pasar Kreatif di 15 Lokasi
- Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Dicopot dari Jabatan Imbas Dugaan Kasus Korupsi
- Kantor Dinas Kebudayaan DKI Digeledah Kejaksaan, Ada Kasus Apa?
- Pemprov DKI Cabut Bantuan untuk Ratusan Siswa, Anggota DPRD Geram
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU