Masjid Cheng Ho Simbol Keberagaman Budaya di Bumi Sriwijaya
Menurut dia, dahulu salah satu pendiri masjid Cheng Ho ini, Ekik Salim terinspirasi dari bangunan masjid Cheng Ho di Surabaya, Jawa Timur.
Masjid Cheng Ho sebagai bukti nyata peradaban Thionghoa Islam di Palembang. Diceritakan dalam sejarah bahwa keturunan Tiongkok pernah mensyiarkan agama Islam di bumi Sriwijaya.
Sulaiman menambahkan, nama masjid Cheng Ho ditetapkan untuk meneruskan syiar Islam dari Panglima Cheng Ho dan perjalanannya dari Tiongkok masuk ke Indonesia.
"Masjid ini diresmikan pada 2006 dan didirikan atas perjuangan ikatan kekeluargaan PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) Sumatera Selatan dengan bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel," ujarnya.
Memiliki dua menara yang bermakna 'Hablum Minallah dan Hablum Minannas'. Masjid ini juga terdiri dari dua lantai.
Lantai dasar berukuran 4x4 meter dengan jumlah atap lima tingkat, setinggi 17 meter.
"Artinya berarti salat lima waktu dengan 17 rakaat dalam sehari," tambah Sulaiman.
Masjid Cheng Ho dibangun di tanah seluas 4.990 m2, hibah dari Pemprov Sumsel ketika Syarial Oesman menjabat sebagai Gubernur. Pertama kali difungsikan pada 22 Agustus 2008, ketika ketua PITI Sumsel, Muhammad Afandi masih hidup.
Pesona dan arsitektur Masjid Cheng Ho menjadi simbol keberagaman budaya di Bumi Sriwijaya.
- Ustaz Diyansyah Permana Ajak Umat Islam Menjaga Pilkada 2024 yang Aman-Damai
- Ditahan di Rutan, Ammar Zoni Sibuk Main Basket dan Jadi Humas Masjid
- Pramono Janji Bakal Menyediakan WiFi Gratis untuk Setiap Masjid di Jakarta
- Hadiri Masjid Award, Khofifah: Penting untuk Memakmurkan Masjid dan Jemaahnya
- Gelap Cahaya
- BAZNAS Optimalkan Masjid sebagai Pusat Kesejahteraan Ekonomi Umat