Masjid dan Pesantren Harus Steril dari Isu SARA
jpnn.com - JAKARTA - Tim Pemenangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla menegaskan bahwa masjid dan pesantren jangan sampai dijadikan tempat kampanye politik apalagi menyebarkan isu berbau Suku Agam Ras dan antargolongan yang dialamatkan kepada Jokowi - JK.
Hal ini dikatakan Juru Bicara Jokowi - JK Abdul Kadir Karding menanggapi pemberitaan media massa nasional dan laporan dari warga Nahdliyin bahwa masjid dan pesantren kerap dijadikan sebagai tempat untuk menebarkan isu SARA.
"Masjid dan pesantren sejatinya menjadi tempat untuk memberikan pencerahan spiritual dan ritual umat, bukan untuk kampanye politik, apalagi menebarkan isu SARA yang menyudutkan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla," kata Karding, Sabtu (31/5).
Dia mengatakan pihak-pihak yang sengaja menebarkan isu SARA terhadap pasangan Jokowi -Jusuf Kalla baik di masjid melalui khutbah maupun tabloid di pesantren, sebenarnya sedang mencoreng kesucian tempat ibadah dan lembaga pendidikan Islam.
"Masjid dan pesantren sejatinya menjadi tempat untuk menjaga kedamaian dan kerukunan di tengah-tengah umat, apapun pilihan politiknya," kata Karding.
Bekas Ketua Komisi VIII DPR itu menambahkan para tokoh agama dan publik pada umumnya harus memperhatikan pasal 41 c dan h Undang-undang nomor 42 tahun 2008 tentang Pemilu Presiden perihal larangan untuk menggunakan masjid, tempat ibadah lainnya dan lembaga pendidikan sebagai tempat kampanye.
"Masyarakat harus berperan aktif dalam mengingatkan dan melaporkan jika muncul pelanggaran atas perundang-perundangan yang berlaku," kata Karding.
Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu harus proaktif dalam memberikan penyadaran dan sanksi kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran kampanye. "Apalagi menyebarkan isu SARA secara terbuka, baik melalui khutbah maupun penerbitan tabloid," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini. (boy/jpnn)
JAKARTA - Tim Pemenangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla menegaskan bahwa masjid dan pesantren jangan sampai dijadikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri