Masjid dan Sekolah di Indonesia Dikaitkan dengan Aksi Terorisme
Namun poster itu kini telah dicopot dari dinding.
Pakar kontra-terorisme, Muhammad Adhi Bhakti, mengatakan, ulama di sekolah itu diduga pendukung dari kelompok ISIS.
"Saya tahu, setidaknya pesantren yang mereka (para penyerang Jakarta) kunjungi berafiliasi dengan ISIS, karena pemimpin sekolah sering menyatakan perjuangan untuk kekhalifahan," jelasnya.
Ulama sekolah, Khaerul Anam, tak menunjukkan batang hidungnya selama kunjungan jurnalis ke lokasi, tetapi seorang guru sekolah bernama Syamsul ditugaskan untuk menjawab pertanyaan jurnalis.
Ketika ditanya apakah ia akan mengutuk serangan teroris bulan lalu di Jakarta, Syamsul menjawab:
"Apa yang terjadi jelas tak melanggar hukum. Mereka mengatakan kami mendukung ISIS, tapi mereka semua ada di sana dan kami semua ada di sini. Bagaimana kami melakukannya?."
Ia melanjutkan, "Mereka mengatakan ini dan itu tetapi kami di sini merawat anak-anak ini."
Syamsul menolak kekhawatiran tentang poster yang telah dicopot itu.
Sejumlah masjid dan sekolah di Indonesia, termasuk di ibukota Jakarta, digunakan untuk menyebarkan paham garis keras ISIS dan merekrut pendukung
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata