Masjid dan Sekolah di Indonesia Dikaitkan dengan Aksi Terorisme

Namun poster itu kini telah dicopot dari dinding.
Pakar kontra-terorisme, Muhammad Adhi Bhakti, mengatakan, ulama di sekolah itu diduga pendukung dari kelompok ISIS.
"Saya tahu, setidaknya pesantren yang mereka (para penyerang Jakarta) kunjungi berafiliasi dengan ISIS, karena pemimpin sekolah sering menyatakan perjuangan untuk kekhalifahan," jelasnya.
Ulama sekolah, Khaerul Anam, tak menunjukkan batang hidungnya selama kunjungan jurnalis ke lokasi, tetapi seorang guru sekolah bernama Syamsul ditugaskan untuk menjawab pertanyaan jurnalis.
Ketika ditanya apakah ia akan mengutuk serangan teroris bulan lalu di Jakarta, Syamsul menjawab:
"Apa yang terjadi jelas tak melanggar hukum. Mereka mengatakan kami mendukung ISIS, tapi mereka semua ada di sana dan kami semua ada di sini. Bagaimana kami melakukannya?."
Ia melanjutkan, "Mereka mengatakan ini dan itu tetapi kami di sini merawat anak-anak ini."
Syamsul menolak kekhawatiran tentang poster yang telah dicopot itu.
Sejumlah masjid dan sekolah di Indonesia, termasuk di ibukota Jakarta, digunakan untuk menyebarkan paham garis keras ISIS dan merekrut pendukung
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya