Masjid Muammar Qaddafy di Bogor, ketika Libya Dilanda Perang
Tripoli Masih Kirim Rp 2 Miliar Bulan Lalu
Rabu, 13 April 2011 – 13:05 WIB

MASJID QADDAFY: Masjid Moammar Qaddafy yang pembangunan hingga operasionalnya didanai oleh Presiden Libya, Moammar Qaddafy, di Sentul, Jawa Barat, kemarin (7/4). Hingga 10 hari lalu, bantuan operasional sebesar Rp2 miliar masih dikirim. Foto: Dian Wahyudi / JAWA POS
Arifin juga tidak tahu mengapa dia yang diundang, bukan tokoh Indonesia lainnya. Meski demikian, bersama empat sejawatnya, Arifin memutuskan untuk memenuhi undangan tersebut.
"Di pikiran kami saat memutuskan datang, ya setidaknya silaturahmi sajalah," ujar Sekretaris Majelis Az-Zikra Setyo Budi Santoso ketika ditemui Jawa Pos di kompleks Masjid Muammar Qaddafy (MQ), Kamis lalu (7/4). Setyo Budi termasuk satu di antara lima orang rombongan yang berangkat ke Libya saat itu.
Di Libya, rombongan tidak bertemu langsung dengan Kadhafi. Mereka hanya ditemui Syekh Mahmoud Reech, salah seorang petinggi WICS yang sempat beberapa kali berkunjung ke Indonesia. "Tapi, di situ iseng-iseng saya sampaikan pembangunan masjid yang sebenarnya sudah lama kami rencanakan," lanjut Budi.
Tak disangka, tanpa proses berbelit-belit, pihak WICS langsung memberikan lampu hijau. Sebelum rombongan kembali ke tanah air, meski baru secara lisan, pihak Libya sudah menyampaikan komitmen untuk siap membantu. Menunggu hampir sekitar dua tahun, bantuan dana pembangunan masjid itu akhirnya benar-benar turun pada 2007. Total bantuan sekitar Rp 50 miliar.
Di Sentul, Bogor, Jawa Barat, sejak dua tahun lalu berdiri cukup megah Masjid Muammar Qaddafy. Diberi nama presiden Libya itu karena dialah yang
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu