Masjid Muammar Qaddafy di Bogor, ketika Libya Dilanda Perang

Tripoli Masih Kirim Rp 2 Miliar Bulan Lalu

Masjid Muammar Qaddafy di Bogor, ketika Libya Dilanda Perang
MASJID QADDAFY: Masjid Moammar Qaddafy yang pembangunan hingga operasionalnya didanai oleh Presiden Libya, Moammar Qaddafy, di Sentul, Jawa Barat, kemarin (7/4). Hingga 10 hari lalu, bantuan operasional sebesar Rp2 miliar masih dikirim. Foto: Dian Wahyudi / JAWA POS
Arifin juga tidak tahu mengapa dia yang diundang, bukan tokoh Indonesia lainnya. Meski demikian, bersama empat sejawatnya, Arifin memutuskan untuk memenuhi undangan tersebut.

"Di pikiran kami saat memutuskan datang, ya setidaknya silaturahmi sajalah," ujar Sekretaris Majelis Az-Zikra Setyo Budi Santoso ketika ditemui Jawa Pos di kompleks Masjid Muammar Qaddafy (MQ), Kamis lalu (7/4). Setyo Budi termasuk satu di antara lima orang rombongan yang berangkat ke Libya saat itu.

Di Libya, rombongan tidak bertemu langsung dengan Kadhafi. Mereka hanya ditemui Syekh Mahmoud Reech, salah seorang petinggi WICS yang sempat beberapa kali berkunjung ke Indonesia. "Tapi, di situ iseng-iseng saya sampaikan pembangunan masjid yang sebenarnya sudah lama kami rencanakan," lanjut Budi.

Tak disangka, tanpa proses berbelit-belit, pihak WICS langsung memberikan lampu hijau. Sebelum rombongan kembali ke tanah air, meski baru secara lisan, pihak Libya sudah menyampaikan komitmen untuk siap membantu. Menunggu hampir sekitar dua tahun, bantuan dana pembangunan masjid itu akhirnya benar-benar turun pada 2007. Total bantuan sekitar Rp 50 miliar.

Di Sentul, Bogor, Jawa Barat, sejak dua tahun lalu berdiri cukup megah Masjid Muammar Qaddafy. Diberi nama presiden Libya itu karena dialah yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News