Masjid Muammar Qaddafy di Bogor, ketika Libya Dilanda Perang

Tripoli Masih Kirim Rp 2 Miliar Bulan Lalu

Masjid Muammar Qaddafy di Bogor, ketika Libya Dilanda Perang
MASJID QADDAFY: Masjid Moammar Qaddafy yang pembangunan hingga operasionalnya didanai oleh Presiden Libya, Moammar Qaddafy, di Sentul, Jawa Barat, kemarin (7/4). Hingga 10 hari lalu, bantuan operasional sebesar Rp2 miliar masih dikirim. Foto: Dian Wahyudi / JAWA POS
Karena hal itulah, pihak pengurus Majelis Az-Zikra berketetapan hati untuk mempertahankan nama masjid, meski saat ini terjadi gonjang-ganjing politik dan militer di Libya. "Insya Allah tidak akan ada ganti nama atau apa. Ini persoalan amanah, tidak ada hubungannya dengan yang sekarang terjadi di sana," tegasnya.

Ketika berkunjung ke Libya, Budi menyatakan kekagumannya. "Kekayaan minyak di Libya benar-benar dikuasai negara dan dipakai untuk menggratiskan sekolah warganya dari TK sampai S-3. Juga untuk menggratiskan biaya kesehatan dan yang lain. Bagaimana dengan kita? Kurang kaya apa kita?" sindirnya.

Para petinggi Majelis Az-Zikra memang pantas kagum kepada sosok pemimpin Libya yang sering dianggap diktator oleh banyak pihak tersebut. Sebab, komitmen Kadhafi lewat lembaganya untuk melakukan dakwah di sejumlah negara tetap tak terganggu meski dalam negeri mereka dalam situasi sulit saat ini.

Sekitar akhir Maret lalu, WICS ternyata masih mengirimkan dana operasional tahunan untuk Masjid MQ, Sentul, Indonesia. Besarnya tak tanggung-tanggung, hampir Rp 2 miliar. "Bayangkan, negara masih perang, tapi tetap menjaga komitmen mengirim bantuan," katanya, dengan nada bergetar.

Di Sentul, Bogor, Jawa Barat, sejak dua tahun lalu berdiri cukup megah Masjid Muammar Qaddafy. Diberi nama presiden Libya itu karena dialah yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News